Lihat ke Halaman Asli

Theresia Martini

Pencinta Keheningan

Puisi: Membiarkan Waktu Melukis Rindu

Diperbarui: 6 Juli 2025   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Membiarkan Malam Melukis Rindu (Sumber: Pixabay.com)

Puisi: Membiarkan Waktu Melukis Rindu

Ketika senja menjemput malam
perlahan sunyi pun mendekap kelam
Jelaga membentang tanpa ragu membungkam
purnama bersembunyi di balik jendela temaram

Sosok bayangan dari masa silam
bersandar pada dingin malam terdiam
Membiarkan waktu melukis rindu tergenggam
pada satu nama yang tak akan pernah tenggelam

Sukma tersiksa raga menatap tajam
pada butiran cahaya yang tak ingin padam
Membawakan tarian harapan dalam ingatan tersulam
menjumpai rasa pada bayang yang tak lagi ucap kata salam

Bagai daun kering jatuh berguguran
terhuyung sendiri menyapa bumi tanpa harapan
Waktu menggulir seakan tak cukup menghapus bayangan
menyusup di antara puisi rindu yang sunyi dalam keheningan

Baca Puisi: Sepotong Waktu Berjalan dalam Diam

@senimelipatluka, 6 Juli 2025

#Tulisan ke-37 Tahun 2025
#Puisi ke-22 Tahun 2025
#Artikel ke-15 Tahun 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline