Lihat ke Halaman Asli

Aven Jaman

penulis

Mimikri a la China, Trump pun Kena Smack Down

Diperbarui: 4 April 2020   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi (capture vivanews)

Saat Wuhan diserang Covid-19, tak sedikit negara yang mencibir China. Di antaranya ada yang melecehkan kalau China pantas dilanda penyakit aneh-aneh dan macam-macam karena orang-orang di negeri tirai bambu tersebut suka konsumsi bahan makanan yang aneh-aneh.

Di antara mereka yang mencibir China, ada Trump. Dia bahkan tega menyebut virus Covid adalah virus China, sebuah pernyataan rasis yang mengundang reaksi marah banyak orang.

Namun, pelecehan-pelecehan seperti itu sama sekali tak membuat China "terganggu". Pemerintahnya memilih untuk mengabaikan itu semua demi fokus menangani wabah.

Hasilnya? Seiring waktu berjalan, sikap dan tindakan China ini berbuah indah. Kini negeri tersebut berangsur-angsur bisa keluar dari jebakan virus mematikan tersebut saat negara-negara lain baru mulai berjibaku menghadapi serangan wabah.

Di China kini hampir tak ditemukan kasus baru yang muncul. Inilah yang membuat China kini dimungkinkan untuk mengirimkan bala bantuan paramedisnya serta peralatan yang teruji mumpuni atasi virus yang sama ke berbagai belahan dunia. Indonesia pun termasuk.

Namun, bila kita tengok sedikit fenomena virus ini, maka semua pasti sepakat bahwa virus ini muncul tepat ketika persaingan dagang antara China dan Amerika Serikat sedang berada di titik sangat kritis.

Beberapa kejadian yang menjadi indikasinya terpampang nyata, yang mana membuat banyak pakar intelijen dunia dan pengamat geopolitik global belakangan ini menilai kalau dunia di ambang Perang Dunia III.

Yang menarik adalah fakta bahwa virus ini mulai menjadi momok tepat ketika rombongan militer AS baru meninggalkan Wuhan 14 hari sebelumnya.

Sebuah kenyataan yang membuat banyak analis intelijen dunia menganggap kalau virus ini merupakan senjata biologis yang sengaja "diledakkan" AS di China guna melemahkan seteru perang dagangnya tersebut, AS bisa pimpin kembali ekonomi dunia, solo run, dengan catatan China lumpuh total ekonominya akibat wabah.

Benar tidaknya analisa para pengamat itu tidaklah penting. Sebab yang pasti, saat virus ini kini mulai merebak di AS sendiri, Trump terlihat kerepotan juga.

Alih-alih bisa menang atas China dalam perang dagang, dia justru kini terlihat tak sesigap China dalam atasi wabah. Bukan tak mungkin justru AS-lah nanti yang terjerembab ke jurang krisis ekonomi terparah akibat wabah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline