Sebagaimana disinggung di muka, kini Chinalah satu-satunya negara di dunia yang mengirimkan bantuan paramedisnya untuk berbagai negara di seluruh dunia. Bisa mengirimkan bantuan setelah dia sendiri terserang, jelas merupakan pertanda kalau China benar-benar memenangkan pertempurannya di dalam negeri. Xi Jinping pada Januari lalu berujar bahwa China akan memenangkan pertempuran melawan Covid-19. Ucapannya tersebut terbukti kini.
Di Level Dunia, China sedang MIMIKRI
Di level dunia, China mungkin tidak tampil solo memerangi virus karena dia berjibaku juga dengan paramedis lokal negara-negara yang sudah dia kirimi bantuan pasukan paramedisnya. Namun, ini saja sudah menunjukkan bahwa China telah memenangkan pertempuran global. Kenapa?
Karena bahkan Trump yang tadinya congkak dan membabi buta menuding-nuding China sebagai biang wabah, kini bertekuk lutut, memohon-mohon agar China berkenan membantu negaranya juga.
Inilah yang disebut MIMIKRI dalam teori Homi K. Bhaba, teoritikus postkolonialisme berkebangsaan India. Menurutnya, justru label inlander yg disematkan penjajah pada negeri-negeri jajahannya membawa keuntungan tersendiri bagi yang dijajah. Dianggap remeh dan tidak mampu oleh mantan penjajahnya eh, tahu-tahu mencetak prestasi di bidang-bidang tertentu.
Konsep Mimikri ini punya wujud nyata di bidang lain, seperti di dunia sepakbola misalnya. Kalau masih ingat pertandingan antara Barcelona vs Villareal beberapa tahun silam, saat itu Dani Alves dilempari pisang oleh fans Villareal. Ini masuk pelecehan kategori berat.
Pisang selalu identik sebagai makanan kesukaan monyet. Maka, tidak usah pakai kata-kata tajam atau komentar melecehkan, cukup dengan melempar dengan pisang ke arah orang berkulit hitam macam Dani Alves sudah merupakan tindakan racist paling menghujam martabat diri. Villareal selain kalah dalam pertandingan, setelahnya juga mendapat sanksi dari otorita sepakbola setempat akibat ulah supporternya itu.
Jika Alves saat itu bereaksi emosional, sukseslah misi sang pelempar. Tapi Alves malah mengambil pisang itu, memakannya dengan nikmat seolah menerima perlakuan rasis yang dialaminya itu. Benarkah dia menerima perlakuan itu?
Tidak! Itu sebuah perlawanan! Itulah MIMIKRI. Bertindak seolah terima perlakuan namun sebenarnya melawan dengan cara tak tersangkakan: balas mengejek dengan cara melahap perlakuan rasis tersebut.Â
Hasil akhirnya, Barcelona menang duel itu dengan Alves ikut berkontribusi terciptanya gol. Dilecehkan, tapi balas dengan cara paling menyakitkan, tidak dengan balas melecehkan tapi justru elegan.
Inilah yang dijalani China saat ini: MIMIKRI. Dilecehkan karena Covid-19, balas dengan membuat seteru utamanya yakni AS sampai menghiba-hiba mohon bantuannya melawan Covid. Serentak saat itu juga, Trump dibuatnya terhina atas kecongkakannya.
Kena Smack Down deh lu, Trump!(*)