Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Tips La Rose Jika Tinggal di Kawasan Sering Banjir

Diperbarui: 1 Maret 2021   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

illustrsi kursi batu www.munthu.com

Banjir merupakan musibah yang sering datang tanpa diundang. Ketinggiannya bervariasi tergantung lokasi kediaman Anda dan kadang-kadang juga nasib. Penyebabnya bermacam-macam. Yang jelas kalau di negeri kita penyebabnya adalah lokasi kawasan yang rendah, dekat aliran sungai plus hujan lebat atau bahkan banjir hadiah alias kiriman.

Sekarang kalau kita membahas banjir Jakarta, maka aroma politik lebih kental dibandingkan keinginan untuk mengatasi banjir itu sendiri. Apalagi mengingat Jakarta sudah banjir bukan hanya sejak zaman Republik, bahkan sejak zaman VOC atau mungkin era kerajaan-kerajaan sebelumnya.

Kawasan tertentu di Jakarta memang sudah menjadi langganan banjir. Baik kawasan yang kumuh bahkan juga kawasan elite. Nah untuk itu, mari kita bahas sekilas mengenai bagaimana penulis kondang yang sudah almarhumah, yaitu La Rose mengatasi banjir di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan.

Setiap tahun rumahnya memang sudah menjadi langganan banjir. Untuk hal ini, memang tidak banyak yang dapat dia lakukan kecuali mencoba melindungi diri dan keluarga jika banjir menggenang. Untungnya rumahnya memiliki lantai dua sehingga sebagian barang berharga dan elektronik umumnya dapat dipindahkan ke lantai atas.

Namun yang sering membuat kita sedih jika banjir adalah barang-barang yang berat dan tidak mungkin dipindahkan. Biasanya kasur, sofa, lemari akan menjadi korban kalau banjir melanda. Seusai banjir barang-barang perabotan rumah tangga tersebut biasanya hanya bisa dibuang karena sudah rusak total.

Lalu bagaimana La Rose mengatasinya. Kisah ini berdasarkan pengalaman penulis sendiri berkunjung ke rumahnya sewaktu beliau masih hidup. Bukan sekarang, namun sekitar belasan tahun lalu. Namun kisah ini sayang jika dibuang begitu saja dan tidak dibagikan ke pembaca.

Ketika penulis bertandang ke rumah La Rose. Di halaman ada beberapa kursi dari batu yang permanen. Demikian juga dengan kursi di beranda rumah.

"Kursi batu ini aman dari banjir. Karena tidak akan rusak dan hanya tinggal di cuci dan dibersihkan saja jika banjir sudah usai," demikian keterangan La Rose.

Yang membuat saya lebih kagum adalah ketika masuk ke dalam rumah. Semua perabotan di ruang tamu, ruang tengah dan ruang makan juga ternyata pada umumnya terbuat dari batu.

Ada meja dan kursi lemari buku, rak, meja makan dan perabotan-perabotan lain yang semuanya terbuat dari batu. Kursi tamu misalnya, kemudian diberi penutup tempat duduk yang empuk sehingga kita tetap nyaman duduk di sana. Seandainya banjir, maka yang dipindahkan hanyalah penutup yang empuk itu.

Singkatnya di rumah ini, walaupun terjadi banjir, kerugian akan sangat minimum karena barang perabotan yang ada di bawah semuanya bisa dipindahkan ke atas. Dan yang berat-berat semuanya terbuat dari batu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline