Mohon tunggu...
Taufik Uieks
Taufik Uieks Mohon Tunggu... Dosen - Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Hidup adalah sebuah perjalanan..Nikmati saja..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tips La Rose Jika Tinggal di Kawasan Sering Banjir

1 Maret 2021   17:07 Diperbarui: 1 Maret 2021   17:28 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrsi kursi batu www.munthu.com

Banjir merupakan musibah yang sering datang tanpa diundang. Ketinggiannya bervariasi tergantung lokasi kediaman Anda dan kadang-kadang juga nasib. Penyebabnya bermacam-macam. Yang jelas kalau di negeri kita penyebabnya adalah lokasi kawasan yang rendah, dekat aliran sungai plus hujan lebat atau bahkan banjir hadiah alias kiriman.

Sekarang kalau kita membahas banjir Jakarta, maka aroma politik lebih kental dibandingkan keinginan untuk mengatasi banjir itu sendiri. Apalagi mengingat Jakarta sudah banjir bukan hanya sejak zaman Republik, bahkan sejak zaman VOC atau mungkin era kerajaan-kerajaan sebelumnya.

Kawasan tertentu di Jakarta memang sudah menjadi langganan banjir. Baik kawasan yang kumuh bahkan juga kawasan elite. Nah untuk itu, mari kita bahas sekilas mengenai bagaimana penulis kondang yang sudah almarhumah, yaitu La Rose mengatasi banjir di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan.

Setiap tahun rumahnya memang sudah menjadi langganan banjir. Untuk hal ini, memang tidak banyak yang dapat dia lakukan kecuali mencoba melindungi diri dan keluarga jika banjir menggenang. Untungnya rumahnya memiliki lantai dua sehingga sebagian barang berharga dan elektronik umumnya dapat dipindahkan ke lantai atas.

Namun yang sering membuat kita sedih jika banjir adalah barang-barang yang berat dan tidak mungkin dipindahkan. Biasanya kasur, sofa, lemari akan menjadi korban kalau banjir melanda. Seusai banjir barang-barang perabotan rumah tangga tersebut biasanya hanya bisa dibuang karena sudah rusak total.

Lalu bagaimana La Rose mengatasinya. Kisah ini berdasarkan pengalaman penulis sendiri berkunjung ke rumahnya sewaktu beliau masih hidup. Bukan sekarang, namun sekitar belasan tahun lalu. Namun kisah ini sayang jika dibuang begitu saja dan tidak dibagikan ke pembaca.

Ketika penulis bertandang ke rumah La Rose. Di halaman ada beberapa kursi dari batu yang permanen. Demikian juga dengan kursi di beranda rumah.

"Kursi batu ini aman dari banjir. Karena tidak akan rusak dan hanya tinggal di cuci dan dibersihkan saja jika banjir sudah usai," demikian keterangan La Rose.

Yang membuat saya lebih kagum adalah ketika masuk ke dalam rumah. Semua perabotan di ruang tamu, ruang tengah dan ruang makan juga ternyata pada umumnya terbuat dari batu.

Ada meja dan kursi lemari buku, rak, meja makan dan perabotan-perabotan lain yang semuanya terbuat dari batu. Kursi tamu misalnya, kemudian diberi penutup tempat duduk yang empuk sehingga kita tetap nyaman duduk di sana. Seandainya banjir, maka yang dipindahkan hanyalah penutup yang empuk itu.

Singkatnya di rumah ini, walaupun terjadi banjir, kerugian akan sangat minimum karena barang perabotan yang ada di bawah semuanya bisa dipindahkan ke atas. Dan yang berat-berat semuanya terbuat dari batu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun