Lihat ke Halaman Asli

Parah! Jika Anak Muda Tidak Lakukan Ini

Diperbarui: 22 Oktober 2021   18:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Berbicara tentang anak muda sudah tentunya tidak asing lagi siapa anak muda dizaman milenial,identik dengan kekuatan,pemikiran,jiwa,dan raga yang masih serba muda, bagai buah apel yang masih baru dipetik dari dahannya dengan selimpahan cairan yang menyegarkan dahaga.

Ya, tentunya sangat jauh berbeda dengan buah apel yang telah tersimpan lama kemudia layu dan membusuk tanpa makna akan tetapi ia bisa bermanfaat ditempat yang tepat untuk menjadi pupuk bagi bunga dan tanaman yang kemudian menghasilkan keindahan bagi bunga dan menjadi berkah pada tanaman. 

Kenapa demikian ? karna sekarang bukan lagi zaman Orde lama yang harus bergerak dan turun kelapangan untuk disaksikan oleh orang banyak untuk mengenalkan siapa saya ,siapa diri ini. Sudah terlalu banyak waktu memberi kesempatan pada setiap makhluk hidup.

Lalu apa arti hidup ,arti hidup disini ialah yang mampu bergerak dan mampu bangun dari tidur lelapnya yang menciptakan pergerakan dan perkembangan yang bukan untuk dirinya semata demi pencarian nafkah. Kalau seperti itu tidak perlu jadi anak muda karna bayi umur 5 bulanpun mampu menjadi rezeki bagi keluarganya.

Pergerakan anak muda adalah pergerakan persatuan ,perubahan,pembangunan baik dengan cara nya masing-masing. Bapak kita Soekarno pernah berlisan bahwa "Aku lebih senang pemuda yang merokok dan minum kopi sambil diskusi tentang bangsa ini, dari pada pemuda kutu buku yang hanya memikirkan diri sendiri" 

Bukan berarti bahwa mejadi kutu buku adalah perihal yang buruk,menjadi kutu buku adalah suatu pergerakan positif dan akan menjadi lebih baik dan indahnya bila kebaikan itu diberikan dan diekspos sehingga menjadi karya yang memotivasi dan contoh teladan bagi setiap pembaca. 

Bapak presien Jokowi Dodo pernah menyampaikan di akhir tahun 2018 bahwa ekonomi kreatif Harus menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia di masa-masa yang akan datang,sebab diketahui bahwa setiap generasi menemukan ujian dan tantangannya masing-masing tersebut adalah masa kini-zaman milenial-zaman dimana kemahiran tekhnologi serta kemajuan ilmu pengetahuan ditampilkan'mungkin' inilah yang dimaksud Abad cahaya dalam buku Titik balik peradabannya (Frijof Capra). 

Dan berdasarkan data dari kementrian pemuda dan olah raga Republik Indonesia bahwa jumlah usia produktif anak milenial anak muda kira-kira(ukuran\takaran) 16-35 tahun adalah mereka yang kira-kira berjumlah 30-40% dan mereka sangat identik dengan ekonomi kreatif sehingga menjadi penting bagi generasi milenial seperti apa posisi dimasa yang akan datang.

Disebuah fakta yang mengejutkan bahwa Margara tacher,mantan perdana mentri inggris pertama perempuan mengatakan bahwa " what you think you be came" artinya apa ? Apa yang kita pikirkan akan keluar menjadi sebuah tindakan,apa yang kita lakukan dari sebuah tindakan akan keluar menjadi kebiasaan ,sehingga apa yang menjadi terbiasa akan keluar menjadi karakter dan yang keluar menjadi karakter itu yang menjadi takdir in ather's whot you think you be came.

Menjadi sangat berbahaya anak muda (kumpulan anak muda) apabila mereka bersatu dan Bapak Soekarno pernah berlisan bahwa " Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia", berbahaya dalam tanda kutib positif.

Menciptakan peran menjadi inofatif positif,sebagai contoh terdapat masalah terhadap pariwisata maka ambilah sebagai anak muda,mengembangkan segala kemampunyaan menjadi sebuah peran yang menjadi nilai ketika segala media dimanfaatkan dengan positif. Ide, gagasan,dan kemampuan menjadi landasan atas setiap nilai. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline