Lihat ke Halaman Asli

Tali Literasi

Berkarya untuk Bangsa

Desa Klampok Singosari Sukses Gelar Rembug Stunting 2025, Ini Hasil Yang Dibahas

Diperbarui: 22 Juli 2025   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa Klampok Singosari Sukses Gelar Rembug Stunting 2025, Ini Hasil Yang Dibahas (Foto: Istimewa)

MALANG (Singosari)---Selasa siang (22/7/2025) Pemerintah Desa Klampok, Kecamatan Singosari, sukses menggelar kegiatan Rembug Stunting sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting.

Kegiatan ini berlangsung dengan mengusung tema "Bersama Mewujudkan Desa Zero Stunting" dan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan desa, kader kesehatan, serta Tenaga Pendamping Profesional (TPP) atau yang akrab dengan sebutan pendamping desa Kecamatan Singosari.

Dalam kegiatan ini, berbagai pemateri menyampaikan paparan penting terkait strategi pencegahan stunting dari hulu ke hilir.

Pemateri dan Pokok Bahasan

Dalam ini, Ibu Itis yang merupakan perwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam Rembug Stunting kali ini, mengusulkan beberapa kegiatan dan pengadaan barang dukungan untuk konvergensi stunting.

Beberapa usulan itu adalah perlengkapan posyandu, pengusulan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), dan insentif bagi kader remaja dan ibu hamil berisiko tinggi (IMT).

Sedangkan Bu Anis Ketua Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Klampok, memaparkan peran penting KOM dalam mendampingi keluarga berisiko stunting melalui intervensi terencana dan pendampingan intensif.

Baginya, tonggak utama yang dapat menyingkronkan antara pemerintah desa dengan para kader dan mitra yang bersinggungan langsung di Tengah Masyarakat melalui Posyandu, misalnya, adalah KPM itu sendiri.

Sementara itu, Heti, TPP Kecamatan Singosari, menyampaikan evaluasi program tahun 2024 yang mencakup data ibu hamil, ibu nifas, balita, calon pengantin, dan remaja yang berisiko stunting.

Ia juga memaparkan pelaksanaan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal selama dua bulan yang didanai dari  Dana Desa (DD), serta strategi pencegahan tidak langsung melalui beberapa hal yang dapat dijadikan rujukan. Diantaranya adalah peningkatan ekonomi melalui pelatihan untuk ibu dan remaja, perbaikan drainase lingkungan, penguatan posyandu, dan pemanfaatan jamban sehat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline