Lihat ke Halaman Asli

LGBT Bukan Penyimpangan Seksual

Diperbarui: 9 Juni 2025   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: prezi.com)

" ...., kini publik kembali digegerkan oleh grup penyimpangan seksual lainnya, yaitu LGBT." Pernyataan ini ada dalam berita "Heboh Grup Facebook Kumpulan LGBT Indonesia, Ada dari Banjarmasin Juga, Anggotanya Ribuan" (wartabanjar.com, 9/6/2025).

Pernyataan ini jelas ngawur bin ngaco karena:

Pertama, lesbian dan gay (LG dalam LGBT) adalah orientasi seksual dalam hal ini homoseksual (secara seksual tertarik kepada sejenis) yang ada di alam pikiran,

Baca juga: LGBT Sebagai Orientasi Seksual Ada di Alam Pikiran (Kompasiana, 25 Desember 2017)

Kedua, biseksual (B dalam LGBT) juga orientasi seksual dalam hal ini homoseksual (secara seksual tertarik kepada lawan jenis dan sekaligus kepada sejenis) yang juga ada di alam pikiran,

Ketiga, transgender (T dalam LGBT) adalah identitas gender yang di masyarakat lebih dikenal sebagai Waria. Secara seksual Waria ada yang heteroseksual (secara seksual tertarik kepada lawan jenis) dan ada pula yang homoseksual.

Nah, apa dasar pernyataan dalam berita ini yang menyebutkan LGBT sebagai penyimpangan seksual?

Pernyataan tersebut menunjukkan pengetahuan wartawan dan redaktur media online ini terkait dengan seksualitas ada di titik nadir. Bisa juga isu itu diangkat untuk berita yang sensasional dengan sifat yang bombastis (KBBI: omong kosong).

Jangankan LGBT, laki-laki dan perempuan heteroseksual pun bisa melakukan penyimpangan seksual, antara lain:

  • Seks oral (fellatio mulut ke penis atau cunnilingus mulut ke vagina) -ini bisa juga dilakukan oleh pasangan suami istri
  • Seks anal -ini bisa juga dilakukan oleh pasangan suami istri
  • Posisi "69" (suami cunnilingus dan istri fellatio)
  • Suami melacur
  • Suami selingkuh
  • Istri selingkuh
  • Istri atau perempuan seks dengan gigolo
  • Pemerkosaan
  • Hubungan seksual laki-laki dewasa dengan bayi dan anak-anak (infantophilia)
  • Hubungan seksual laki-laki dewasa dengan remaja (paedophilia)
  • Hubungan seksual perempuan dewasa dengan remaja (cougar)
  • Hubungan seksual dengan hewan (bestialis)
  • Hubungan seksual dengan mayat (necrophilia)

Penyimpangan seksual bukan karena orientasi seksual atau identitas gender, tapi perilaku seksual orang per orang yang melawan norma, agama dan hukum. Itu artinya siapa saja bisa melakukan penyimpangan seksual.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline