Lihat ke Halaman Asli

Sumiatun

Pengelola JCTV Top News

Borobudur, Sejarah dan Keajaiban Dunia

Diperbarui: 7 Maret 2018   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Borobudur. Foto: Ummi Azzura

Borobudur tidak jauh dari tempat saya tinggal. Dengan menggunakan kendaraan bermotor cukup dengan 15 menit sudah sampai di lokasi. Memasuki lokasi candi ini benar-benar membius pandangan, betapa megahnya candi ini.

Borobudur sebagai salah satu 7 keajaiban dunia merupakan peninggalan Raja Samaratungga yang memerintah Kerajaan Medang pada tahun 792-835 (Prasasti Pengging dan Prasasti Kehulunan). Menurut sejarawan, Samaratungga kepemimpinannya berakhir sebelum tahun 842.

Samaratungga yang merupakan anggota Dinasti Sailendra, pada saat memerintah mengutamakan  perkembangan agama Buddha. Agama yang dianut oleh leluhurnya. Jadi tidak heran jika Borobudur yang dulu disebut sebagai Kamulan Bhumisambhara atau Jinalaya dibangun dengan sangat megahnya (819-842). Borobudur ini diresmikan oleh Pramodhawardhani setelah naik tahta menggantikan ayahnya Samaratungga pada tahun 842.

Makna Etimologi Borobudur

Samaratungga saat membangun Candi Borobudur ini memercayakan Gunadharma sebagai arsiteknya. Selain itu juga melibatkan Kumarabacya dari Gandhawipa (Bengalore) dan Visvawarman, ahli ajaran Buddhis Tantra Wijrayana dari Kasmir.

Borobudur saat malam hari. Foto: Ummi Azzura

Secara etimologi, nama Bhumisambhara atau Jinalaya memiliki makna "sambharabudhara" memiliki makna bangunan keagamaan berbentuk gunung dengan lereng berteras-teras yang merupakan tempat ibadah umat Buddha.

Sedangkan "jinalaya" memiliki makna bangunan indah yang bertingkat-tingkat. Pengertian ini menunjuk pada bangunan Candi Bhumisambhara yang dibangun indah dengan tiga tingkatan dalam ranah spiritual, yakni: Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.

Kemudian untuk istilah "borobudur" atau "borebudur" untuk menyebut nama Candi Bhumisambhara bersumber dari Kakawin Nagarakretagama karangan Mpu Prapanca, pujangga Majapahit (1365). Bila dilacak dengan seksama, istilah "borebudur" berasal dari dua kata, yakni: "sambara" (diucapkan "bore") dan "budhara" (diucapkan "budur").

Dengan demikian, "borebudur" (borobudur) memiliki kesamaan makna dengan "sambharabudhara", yakni bangunan keagamaan berbentuk gunung dengan lereng berteras-teras yang merupakan tempat ibadah umat Buddha

Lokasi Borobudur

Borobudur jika dari arah Yogyakarta, usai melewati Muntilan, ke arah kiri pada saat sampai pertigaan Palbapang. Dari situ kira-kira 10 menit sudah sampai lokasi dengan mengikuti jalan utama. Jika dari arah Semarang, bisa melewati pertigaan Blondo (setelah Artos Mall). Belok kanan dan lurus arah Borobudur. Ikuti petunjuk yang ada. Sangat mudah menjangkaunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline