Bagi warga Citayam dan sekitarnya yang sering lalu lalang di area stasiun kereta api pasti sudah akrab dengan segala dinamika hidup yang terjadi di sini sepanjang hari. Drama kemacetan yang sudah menjadi santapan harian jelas tidak bisa dihindari lagi karena jalan raya yang menjadi satu-satunya akses keluar masuk stasiun lebarnya tidak lebih dari 2 meter. Di kedua sisi jalan ini sudah berdiri bangunan permanen yang berderet hingga ujung jalan.
Lalu lintas motor warga, ojek daring, pejalan kaki, hingga pedagang asongan menambah ruwet urusan hidup di sini. Buat Anda yang baru pertama kali masuk ke area Stasiun Citayam ini dijamin pasti stres karena kehidupan di sini berjalan di luar kebiasaan kalian yang normal.
Kembali ke Stasiun Citayam, yang benar- benar gak nyaman buat pejalan kaki karena jalan yang sudah sempit itu juga digunakan sebagai tempat parkir ojek pangkalan alias opang yang nongkrong sejak Stasiun dibuka jam 4 pagi hingga Stasiun tutup jam 12 malam. Meskipun bagi sebagian pejalan kaki merasa terganggu, kehadiran mereka adalah solusi bagi penumpang kereta yang tidak membawa kendaraan karena hanya mereka sajalah satu-satunya transportasi publik yang diijinkan beroperasi di area stasiun.
Kondisi lalu lintas di depan Stasiun Citayam (Foto: SULTANI)
Dinamika hidup warga di sekitar stasiun adalah berdagang. Mulai dari barang kelontong, sayur segar, lauk matang, kuliner cepat saji, aksesoris hp, pulsa, hingga buah-buahan. Di sepanjang jalan menuju stasiun terdapat bangunan yang menyediakan jasa titip sepeda motor dengan tarif antara Rp4.000 hingga Rp6.000 per hari.
Pemandangan yang saya gambarkan tersebut merupakan pemandangan umum yang pasti akan ditemui oleh siapa pun yang melintas di jalan raya yang melewati Stasiun Citayam. Lalu, apakah ada pemandangan khusus yang bisa juga ditemui di sini? Ada, dan lebih seru mengamatinya.
Ilustrasi aktivitas penumpang kereta di Stasiun Citayam duduk di emperan stasiun (Foto: SULTANI)
Saya lebih senang untuk menceritakan pengalaman unik selama menggunakan jasa Commuter Line via Stasiun Citayam karena hanya di sini kita bisa menikmati "atraksi" para pedagang asongan persis di pintu gerbang stasiun. Mereka memanfaatkan momentum arus penumpang yang padat pada sore hingga malam hari. Karena pada waktu-waktu inilah para penumpang yang kebanyakan adalah pekerja pulang kantor. Hampir semua penumpang ini bekerja di Jakarta dengan beragam profesi.
Ilustrasi pedagang asongan di area Stasiun Citayam (Foto: SULTANI)
Kedatangan para penumpang dari Jakarta ini menjadi magnet rejeki buat warga yang berjualan di depan gerbang stasiun. Biasanya, para penumpang akan berdiri menunggu jemputan berdiri di sepanjang emperan stasiun. Semakin malam kedatangan para penumpang ini semakin banyak sehingga seluruh emperan stasiun terlihat penuh dan padat.