Lihat ke Halaman Asli

Sugeng Riyadi

Mahasiswa

Pemerintah Desa Keblukan Berkolaborasi Dengan KKN Giat 12 UNNES dan BPBD Kabupaten Temanggung Bentuk Desa Tangguh Bencana

Diperbarui: 10 Agustus 2025   10:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Forum Pengurangan Risiko Bencana Desa Keblukan (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Dalam upaya memperkuat kesiapan dan pengetahuan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana, Pemerintah Desa Keblukan bersama mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang (UNNES) kelompok GIAT 12 dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Desa Keblukan.

Kegiatan yang berlangsung pada hari Kamis, 31 Juli 2025 ini menjadi bagian dari komitmen bersama untuk menciptakan masyarakat yang lebih sadar risiko, tanggap, dan terorganisir dalam menghadapi ancaman alam, terutama angin kencang yang menjadi potensi di wilayah tersebut.

Tak hanya sekadar seremoni, program ini juga diiringi dengan pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) yang beranggotakan berbagai elemen lokal, mulai dari perangkat desa, pendidik, bidan desa, hingga organisasi kemasyarakatan seperti Karang Taruna dan PKK. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam memastikan keberlanjutan dan efektivitas forum ini ke depan. Prosesi pengukuhan FPRB dilakukan langsung oleh Kasi Pemerintahan Desa Keblukan, Ibu Chulaifah, yang mewakili Kepala Desa Keblukan.

Prosesi Pengukuhan FPRB Desa Keblukan  (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Pihak BPBD Temanggung juga menyampaikan apresiasi terhadap semangat kolaboratif yang ditunjukkan dalam kegiatan ini. Mereka menegaskan bahwa pembentukan Destana harus bersifat berkelanjutan, melalui pengetahuan tentang kebencanaan, pelatihan, simulasi, dan pemetaan kawasan rawan bencana.

Perwakilan Pimpinan BPBD Kabupaten Temanggung Memberikan Pengarahan Terkait Dengan DESTANA (Sumber: Dokumentasi Kegiatan)

Dengan hadirnya Destana di Desa Keblukan, diharapkan warga memiliki kemampuan lebih dalam mengelola potensi risiko, meminimalisir dampak, serta merespon keadaan darurat secara lebih terstruktur dan efektif. Kegiatan ini menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah desa, mahasiswa, pihak terkait dan masyarakat diharapkan dapat melahirkan solusi strategis yang bermanfaat bagi masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline