Lihat ke Halaman Asli

Soetiyastoko

☆ Mantan perancang strategi pemasaran produk farmasi & pengendali tim promosi produk etikal. Sudah tidak bekerja, usia sudah banyak, enerjik. Per 30 April 2023 telah ber-cucu 6 balita. Gemar menulis sejak berangkat remaja - Hingga kini aktif dikepengurusan berbagai organisasi sosial. Alumnnus Jurusan HI Fak.SOSPOL UNPAD, Angkatan 1975

Puisi | Di Bawah Angguk Kamboja Biru

Diperbarui: 15 Februari 2025   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Group FB

Puisi  |  Di Bawah Angguk  Kamboja Biru

DikToko
(Soetiyastoko)

Kepada-Nya kita berpulang,  
dalam doa yang tersayat sunyi.

 
Kukulum Al-Fatihah merangkum rindu,  
mengantar langkahmu ke sisi Ilahi.  

Kau yang sempat singgah dalam dekapan,  
kini abadi dalam kelopak kalbu.  

Tetiba ...
Duka mengalir bagai sungai malam,  membasuh lara yang tak terucap.  

Tanganku gemetar,
tremor,
menatap kosong,  
mencari bayangmu di antara waktu.  
Tapi di kedalaman jiwa, kutahu:  
kau telah tenang dalam cahaya-Nya.  

Wajahmu, tawa, dan cerita kita,  
melekat abadi
di ruang ingatan.  
"Selamat jalan, kekasih jiwa,"  
bisikku di antara derai yang mengering.  

Tak ada kata cukup untuk perpisahan,  

Hanya doa yang mengikat kita:  
damai di sana, di taman keabadian,  
sampai nanti dipertemukan kembali.  

Untukmu, yang pergi lebih dulu...
Cintaku takkan lapuk ditelan zaman.
Kau tetap hidup di setiap denyut napasku,
di sini, sampai akhirnya kita bersua.

Dan ...
Segerombol bunga Kamboja biru
tak henti
perlahan
mengangguk-angguk,
sertai
bisik istiqfar
Panjang ...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline