Lihat ke Halaman Asli

Siti aisyah27

Mahasiswa

NU dan Isu-Isu Global: Demokrasi (HAM & Gender) dan Khilafah

Diperbarui: 1 Juli 2025   07:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

NU: Menjaga Tradisi, Menjawab Tantangan Zaman

Nahdlatul Ulama (NU) bukan sekadar organisasi keagamaan---ia adalah ruh dari Islam Nusantara yang moderat dan membumi. Sejak berdiri tahun 1926, NU mengusung ajaran Ahlussunnah wal Jama'ah yang damai, toleran, dan menghargai kearifan lokal. Namun dalam era global saat ini, NU ditantang untuk bersikap terhadap isu-isu besar dunia: demokrasi, hak asasi manusia (HAM), kesetaraan gender, hingga wacana khilafah. 

1. NU dan Hak Asasi Manusia: Islam yang Memanusiakan

NU memaknai HAM sebagai bagian dari maqid al-syar'ah---tujuan luhur syariat Islam yang melindungi nyawa, agama, akal, keturunan, dan harta. Dalam praktiknya, NU bukan hanya bicara di forum-forum elite, tetapi hadir di tengah masyarakat:

  • Melatih ribuan santri untuk siaga bencana.

  • Mendampingi petani melawan korporasi di Kendeng.

  • Melindungi kelompok minoritas seperti Ahmadiyah dengan pendekatan damai.

NU tak ragu untuk mengkritik negara ketika HAM dilanggar, tetapi tetap berlandaskan adab dan nash agama. 

2. Gender dalam Pandangan NU: Antara Realitas dan Tekstualitas

NU menyadari, isu gender seringkali menjadi ladang sensitif. Namun organisasi ini tidak tinggal diam.
Ada tiga arus besar di tubuh NU:

  • Konservatif: masih memegang pemahaman tradisional soal peran perempuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline