Lihat ke Halaman Asli

Gangguan Psikologis Bisa Menyebabkan Disfungsi Ereksi

Diperbarui: 18 Juni 2015   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hubungan seksual yang harmonis merupakan salah satu kunci dari utuhnya rumah tangga pasangan suami istri. Tetapi sayangnya menurut massachussets male aging study, hampir 52% dari pria dalam rentang usia 40 sampai 72 tahun mengalami gangguan disfungsi ereksi baik yang ringan, sedang atau berat, dimana masalahini bisa memicu ketidakharmonisan rumah tangga atau bahkan berujung pada perceraian.

Disfungsi ereksi, atau biasa orang awam menyebutnya impotensi atau lemah syahwat merupakan ketidakmampuan yang menetap pada seorang pria untuk mencapai atau mempertahankan ereksi yang adekuat untuk melakukan hubungan seksual yang memuaskan.

Banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya disfungsi ereksi, antara lain faktor psikologis, neurogenic, hormonal, pembuluh darah, pengaruh obat-obatan, adanya penyakit lain yang mendasari seperti diabetes dll. Tetapi menurut International Society of Impotence Research pada tahun 1950, hampir 90% dari penyebab disfungsi ereksi adalah faktor psikologis.

Ada beberapa cirri-ciri yang mudah dikenali untuk mengidentifikasi apakah Disfungsi ereksi yang dialami disebabkan oleh faktor psikologis atau faktor-faktor lainnya, antara lain:

1.Disfungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor psikologis timbulnya mendadak dan didahului oleh peristiwa tertentu, misalnya sehabis terjadi perceraian atau ditinggal pasangan, stress karena di PHK dari tempat kerja, atau karena adanya peristiwa-peristiwa lain yang menyebabkan tekanan kejiwaan.

2.Dsifunfsi ereksi yg situasional, yaitu disfungsi timbul bila hendak melakukan aktivitas dengan wanita tertentu, tetapi bisa ereksi kembali jika hendak berhubungan dengan wanita yang lain. Atau seringkali penderita bisa ereksi maksimal saat masturnasi atau menontonfilm porno, akan tetapi Mr. P kembali lemas pada saat akan melakukan senggama.

3.Ereksi Nokturnal atau Ereksi yang timbul pada saat bangun pagi masih cukup kuat, akan tetapi pada siang hari ereksi menurun atau bahkan sama sekali tidak dapat ereksi.

4.Difungsi ereksi yang disebabkan oleh faktor psikologis ini selalu berhubungan dengan dengan ansietas, ketakutan, perasaan bersalah, tekanan atau norma-norma agama.

Jadi jika anda mengalami disfungsi ereksi tetapi masih ada tanda-tanda seperti diatas, anda jangan langsung tergiur untuk mencoba obat-obat kuat yang banyak beredar dipasaran tanpa belum diketahui kebenaran khasiat obat tersebut. Tetapi anda bisa periksa ke dokter urologi atau dokter andrologi untuk mendapatkan terapi lebih lanjut.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline