Lihat ke Halaman Asli

Sasetya wilutama

Penulis. Pemerhati budaya

Ladang Emas di Perpustakaan Stikosa AWS

Diperbarui: 29 Juni 2025   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian mahasiswa UIN Jember menyimak koleksi bendel koran kuno di Perpustakaan Stikosa AWS  (foto : dmpr)

Perpustakaan Stikosa AWS yang terletak di kampus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa AWS) ibarat ladang emas bagi khasanah literatur dan referensi tugas skripsi mahasiswa.

Ucapan ini disampaikan Dahimatul Afidah, Dosen Ilmu Sejarah Universitas Islam Negeri (UIN) KH Achmad Siddiq Jember, saat memimpin 51 orang rombongan mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Humaniora jurusan Sejarah dan Peradaban Islam UIN Jember berkunjung ke Perpustakaan Stikosa AWS, Selasa (24/6). Kunjungan ini merupakan yang ketiga sejak tahun 2022.

"Saat saya masih mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, saya menemukan literatur penting dan lengkap hanya di perpustakaan ini. Walaupun agak kesulitan membacanya karena menggunakan ejaan lama, namun saya menemukan banyak sekali referensi penting yang sangat menunjang penelitian saya" ujarnya.

Oleh karena itu, Dahimatul mengaku, setiap tahun mengajak para mahasiswanya berkunjung secara khusus ke Perpustakaan Stikosa AWS yang terletak di Jl. Nginden Intan Timur I/18 Medokan Semampir Surabaya.

Ladang emas yang dimaksud adalah koleksi bendel koran dan majalah kuno yang tersimpan rapi di Perpustakaan Stikosa AWS. Ratusan bendel koran kuno tersimpan di puluhan rak besar di dalam ruangan khusus di dalam ruang Perpustakaan, untuk menghindari kerusakan.

Koleksi koran kuno tersebut sebagian besar berangka tahun terbit 1950 sampai 2000-an. Antara lain, Surabaya Post, Suara Pembaruan, Memorandum, Majalah Tempo dan sebagainya. Bahkan ada beberapa lembar surat kabar terbitan tahun 1940-an.

Sebagai kampus komunikasi pertama di wilayah Indonesia Timur, Stikosa AWS berdiri pada tahun 1964, dengan nama awal Akademi Wartawan Surabaya (AWS), yang banyak melahirkan tokoh-tokoh wartawan nasional. Dari mereka, bendel-bendel koran kuno itu berasal, yang kemudian disimpan dengan baik sampai sekarang.

Menurut Kepala Perpustakaan Stikosa AWS, Akbar Nusa Saputra, koleksi koran dan majalah kuno memang menjadi daya tarik utama. Pengunjung yang datang di perpustakaan.. Tidak hanya mahasiswa Stikosa AWS, namun juga dosen dan mahasiswa dari perguruan tinggi lain.

Untuk menjaga agar ladang emas itu tetap terjaga dan tidak makin aus karena dimakan usia, Akbar sudah melakukan upaya dokumentasi secara digital. "Bahkan dua tahun lalu, sebagian pekerjaan digitalisasi itu dilakukan selama sebulan oleh beberapa mahasiswa UIN Jember yang melakukan magang kerja di perpustakaan ini" ujarnya.***

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline