Lihat ke Halaman Asli

Salsabila Cut Mutia

Universitas Islam Negeri Salatiga

Budaya Thrifting, Apakah Bisa Disebut Membeli Sampah?

Diperbarui: 26 Juli 2023   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jakarta - Fenomena trifting kini sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. Tak hanya dari kalangan muda saja, ternyata trifting sudah ada sebelum adanya trend. Siapa sangka sekarang penjual barang trifting sudah menjamur dimana mana.

Berbicara tentang trifting tak lepas keterkaitannya dengan merk luar negeri. Mengapa mereka para penikmat barang trifting tidak beralih membeli barang lokal ? Apakag mereka setuju jika disebut membeli sampah ?

" Trifting itu menarik, justru letak seninya pada saat mengaduk-ngaduk dan ketemu barang jeckpot, seneng dong. Harus lebih teliti dan sabar. Dibilang membeli sampah ya memang benar, karnakan barang-barang ini bukan barang baru. Kalau tidak mensupport produk lokal hmmm gimana ya, kita kan konsumen mencari yang murah, kualitas bagus ya gitu si " Ucap Herawati sang penikmat trifting pada saat wawancara. 21/7 2023.

Salah satu alasan mengapa konsumen trifting lebih tertarik. Karna terkadang mereka mendapatkan barang original dan kualitas yang bagus. Mereka biasa menyebutnya dengan istilah " Jeckpot.

Penulis: Salsabila Cut Mutia 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline