Lihat ke Halaman Asli

Saiful Amri

Penilik PAUD Kab. Kuningan

Tak Ada Saku, Tas pun Jadi (Cerita Anak)

Diperbarui: 20 Januari 2025   10:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Seorang Anak Menangis (Sumber: Desain AI)

TAK ADA SAKU, TAS PUN JADI

Penulis: Sam Saiful Amri

“Huuu …, huuu …, huuu ….” Wandi menangis meraung-raung.

“Aku nggak mau baju ini!” sangkal Wandi.

Wandi terus saja menangis sejak beberapa saat setelah membuka bungkusan berisi baju baru dari ayahnya. Dia menolak baju baru tersebut tanpa memberitahu alasannya. Hal ini membuat kedua orang tuanya bingung.

Beberapa saat sebelum menerima bungkusan berisi baju baru dari ayahnya, Wandi terlihat ceria. Saat itu ia sedang menantikan ayahnya pulang kerja dan akan membawa baju baru yang telah dijanjikannya. Sambil menunggu ayahnya, ia asyik membaca buku cerita anak bersama ibunya. Wandi hobi membaca terutama buku cerita anak. Ia tidak suka bermain gawai karena akan membuatnya kecanduan.

“Ibu, benarkah ayah mau membawakan baju baru?” tanya Wandi.

“Iya benar, Nak,” jawab ibunya.

“Mengapa sih nggak bareng Wandi aja belinya?” tanya Wandi.

“Kan ayahmu sekalian pulang kerja lewat toko baju yang berada di samping bank BRI,” jawab ibu lagi.

“Ibu, ayo dong telepon ayah. Video call bagaimana corak bajunya,” pinta Wandi tak sabar ingin melihat baju barunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline