Dari dulu saya suka membaca dan banyak buku baik komik mau pun yang lain, dan dari banyak buku yang dibaca terkadang terpikir cerita-cerita di dalam pikiran sendiri atau kesimpulan-kesimpulan yang ingin di dituliskan, tapi seringnya tidak jadi karena merasa sepertinya tidak penting, atau malu dengan berpikiran apakah kalau dituliskan orang akan melihat kebodohan saya atau orang akan menjudge atas apa yang saya pikirkan.
Seperti tiba-tiba saya memiliki ide cerita yang terinspirasi dari sebuah komik tentang negara dystopia dengan twist yang saya pikirkan sendiri, kira-kira seperti ini yang saya pikirkan ketika dijalan menuju kantor :
Disebuah negara dimana untuk bisa memiliki anak sendiri dengan hamil atau mengasuh anak ditentukan oleh pemerintah, tapi bukan karena pemimpin otoriter nan jahat yang mengakibatkannya tapi karena permintaan masyarakat sendiri yang memiliki nilai moral yang sepertinya bergeser dengan sangat ekstrem yang memandang melahirkan anak di dalam kemiskinan adalah kejahatan, atau perceraian orang tua yang memiliki anak adalah kejahatan.
Sehingga negara mengatur untuk orang memiliki anak harus memenuhi syarat dan ketentuan tertentu dimana apabila melanggar tentu saja ada hukumannya. dimana hukumannya adalah anak yang dilahirkan tanpa memenuhi syarat akan "ditidurkan" selamanya atau di euthanasia.
Dan cerita berangkat dari 3 kejadian berbeda yang tidak berhubungan dimana satu tokoh adalah orang miskin yang berusaha memenuhi syarat tapi harus menerima kenyataan tidak bisa memenuhi syarat dan menderita atas hal itu.
Cerita berikutnya sepasang anak muda yang kecelakaan berusaha untuk tetap melahirkan anak dan menjaganya harus menerima kenyataan anak yang telah dilahirkan diam diam diambil oleh pemerintah dan di tidurkan
Cerita berikutnya sepasang suami istri yang memutuskan bercerai dan menghadapi kenyataan dimana anak umur 5 tahunnya harus ditidurkan selamanya dan mereka memutuskan menyaksikannya bersama.
kira-kira ada cerita seperti itu yang kadang ragu untuk dituliskan dan dikembangkan, tapi sepertinya setelah sekelebat mendengar t tulisan yang jelek lebih baik dari tulisan yang tidak pernah dituliskan akhirnya coba saja menulis
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI