Rasanya pindah tempat mengajar bagi saya yang seorang introvert itu seperti masuk dalam jebakan baru.
Sebelumnya saya berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai guru tetap di sebuah yayasan pada usia 24 tahun sebagai guru di Taman Kanak-kanak.
Pada waktu itu saya berfikir, bagaimana mungkin saya yang introvert, tidak bisa menggambar, tidak kreatif dalam seni, dan tidak hobi menyanyi ini pada akhirnya jadi guru di Taman Kanak-kanak.
Saya pun baru menyadari bahwa tidak semua guru  itu bisa menggambar, kreatif dalam seni, dan bisa menyanyi. Karena kenyataanya saya yang tidak bisa ini malah menjadi guru Taman Kanak-kanak selama 5 tahun. Dan ternyata semua kemampuan-kemampuan itu bisa diasah melalui sebuah proses kebiasaan.
Lalu diusia hampir 30 tahun, yayasan tempat saya bekerja memindahkan saya ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) karena MI membutuhkan guru baru untuk posisi guru kelas 1. Saya sendiri sebenarnya bukan jurusan PGSD/PGMI, melainkan Pendidikan Agama Islam  (PAI).
Bagi saya waktu itu, ini merupakan tantangan yang berat karena sebelumnya saya belum berpengalaman mengajar di kelas dasar. Selain itu juga karena saya seorang introvert, saya ragu untuk merasa yakin bahwa saya mampu.
Tapi 1 tahun telah ku lalui sebagai guru kelas 1. Saya yang introvert ini ternyata mampu mengajar di kelas dasar. Berbagai pengalaman di TK yang saya dapatkan, saya terapkan di kelas baru saya.
1. Tentang Bersosialisasi dengan Orang Tua Siswa
Bersosialisasi bukanlah suatu hal yang mudah, terutama bagi saya yang seorang introvert.
Dulu di tempat kerja saya yang lama, saya membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk dibilang "nyaman" dengan pekerjaan dan tempat kerja saya.
Menjadi seorang guru hal yang paling utama dan mendasar selain bersosialisasi dengan siswa adalah bersosialisasi dengan orang tua siswa.