Mohon tunggu...
aleeta
aleeta Mohon Tunggu... labscib

labscib

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

AI Sebagai Asisten Virtual

3 Oktober 2025   13:40 Diperbarui: 3 Oktober 2025   13:38 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Dilansir dari ibm.com, Artificial intelligence (AI) merupakan teknologi yang bisa membuat komputer dan teknologi untuk mensimulasikan pembelajaran manusia, pemahaman manusia, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kreativitas dan otonomi. Awalnya AI hanya merupakan akar dari filosofi yang dicetuskan oleh Aris Toteles. Pada zaman muncul pertanyaan "Apakah ada mesin atau benda yang bisa berpikir?" pertanyaan inilah yang menjadi benih awal dari AI. Akhirnya pada tahun 1956 tepatnya di Dartmouth College, Amerika yang dipimpin oleh John McCarthy ini menjadi pertama kalinya istilah "Artificial Intelligence" dipakai. Selanjutnya AI akhirnya mulai belajar hal-hal mudah seperti main catur, buktikan soal matematika, sama ngobrol menggunakan bahasa sederhana agar AI bisa berpikir menggunakan logika dasar. 

Setelah melalui berbagai fase perkembangan sekarang AI sudah bukan lagi teknologi di masa depan, AI sudah ada diantara kita, di masa kini. AI sudah bukan lagi hal yang awam, banyak dari hal di kehidupan sehari hari kita sudah dipengaruhi oleh AI seperti sistem navigasi, penggunaan sistem deteksi sidik jari pada ponsel sampai dengan asisten virtual seperti Siri, Google Assistant dan Alexa. Tidak hanya mengerjakan tugas, AI sebagai asisten virtual juga dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Asisten virtual seperti siri memiliki banyak fitur dari menanyakan cuaca hari ini sampai dengan meminta siri untuk mengatur perangkat elektronik pintar di rumah kita. 

Awal penggunaannya hanya sebatas chatbot yang hanya bisa berkomunikasi dengan terbatas lalu berkembang dengan ditemukannya sistem pengenalan suara dan membuat agar AI mengerti bahasa manusia yang membuat para peneliti mencoba membuat software yang bisa menjadi "asisten pribadi". Akhirnya pada tahun 2011 Apple memperkenalkan Siri, asisten virtual yang ada pada produk ponselnya Iphone 4s.

Ini merupakan bukti bahwa dari pertanyaan filosofis bisa menjadi kenyataan. AI yang awalnya merupakan sebuah pertanyaan sudah terjawab seiring masa mendatang, tidak hanya membantu manusia AI juga mengubah proses interaksi manusia dalam berbagai hal. Tidak menutup kemungkinan bahwa di masa mendatang kita harus bisa hidup berdampingan dengan AI.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun