Dalam acara Gelar Karya Rumpun PKK UNNES 2025 yang digelar pada 28 Mei 2025 di Auditorium Prof. Wuryanto UNNES, saya mencoba menghadirkan kreasi pisang modern dengan sentuhan teknik spherification dari gastronomi molekuler. Pisang yang biasanya diolah jadi gorengan atau kolak, kali ini disajikan dalam bentuk bola-bola kecil yang meledak di mulut, lengkap dengan tampilan dessert yang elegan dan kekinian. Tujuannya nggak cuma sekadar beda, tapi juga memperkenalkan cara baru mengolah bahan lokal dengan pendekatan modern yang bisa bikin orang lebih tertarik dan penasaran. Semoga inovasi kecil ini bisa jadi inspirasi buat olahan makanan lainnya di masa depan.
Pisang jadi pilihan utama dalam kreasi ini karena selain gampang ditemukan, rasanya enak dan hampir semua orang suka. Kandungan gizinya juga bagus---ada serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat buat tubuh. Nah, daripada diolah dengan cara yang itu-itu saja, saya mencoba menggabungkan pisang dengan teknik molecular gastronomy, khususnya spherification, supaya tampilannya lebih unik dan kekinian. Dengan teknik ini, pisang bisa diubah jadi bulatan lembut yang meledak di mulut waktu dimakan---sensasinya beda dan menarik. Tujuan saya sederhana, ingin menciptakan dessert yang tampil beda, tetap enak, tapi bisa bikin orang penasaran dan terkesan sejak gigitan pertama.
Spherification adalah teknik yang dipakai untuk membuat cairan jadi bola-bola kecil, mirip telur ikan atau bubble, dengan bantuan reaksi antara sodium alginate dan kalsium laktat. Hasil akhirnya, bagian luarnya kenyal lembut, tapi dalamnya masih cair. Jadi pas dimakan, ada sensasi meletus di mulut yang bikin rasa dari isian cairannya langsung keluar---unik dan bikin nagih!
1. Pemilihan jenis pisang dan alasan penggunaannya
Untuk hidangan ini, saya menggunakan pisang jenis Cavendish karena teksturnya padat dan rasanya cukup manis dengan aroma yang khas. Pisang Cavendihs juga tidak terlalu lembek saat diolah, jadi cocok dijadikan bahan dasar untuk cairan spherification. Selain itu, pisang jenis ini mudah ditemukan di pasaran dan harganya terjangkau, jadi tetap praktis untuk eksperimen dapur.
2. Proses membuat spherification dari bahan pisang
Langkah pertama, pisang dihaluskan lalu dicampur dengan sedikit air dan disaring agar jadi cairan yang benar-benar halus. Setelah itu, cairan pisang dicampur dengan sodium alginate, lalu diteteskan perlahan ke dalam larutan kalsium laktat. Hasilnya, terbentuk bola-bola kecil dengan lapisan luar yang kenyal dan bagian dalam yang masih cair. Teknik ini butuh ketelatenan, tapi hasil akhirnya bikin pengalaman makan jadi beda banget!
3. Komponen lain dalam plating
Untuk melengkapi sajian, saya menambahkan crumble biskuit sebagai dasar, supaya ada tekstur renyah yang kontras dengan lembutnya bola pisang. Lalu saya tambahkan krim manis ringan dan potongan kecil pisang caramelized. Sebagai pemanis tampilan, saya pakai garnish edible flower biar kelihatan lebih segar dan menarik.
4. Teknik plating agar visual hidangan menarik
Dalam plating, saya mengutamakan keseimbangan warna dan tekstur. Bola pisang saya letakkan di atas crumble, lalu komponen lain saya susun di sekelilingnya dengan posisi yang tidak terlalu simetris supaya terkesan lebih artistik dan alami. Pemilihan piring berwarna netral juga saya pilih agar warna kuning dari bola pisang dan garnish-nya bisa lebih menonjol. Hasil akhirnya terlihat elegan tapi tetap menggoda untuk dicicipi.
Di acara Gelar Karya Rumpun PKK UNNES 2025, respon pengunjung terhadap kreasi olahan pisang yang saya tampilkan---yaitu Pie-Sang dan Banalatte---ternyata luar biasa banget! Banyak yang penasaran dan langsung datang mencoba, sampai-sampai tester minuman Banalatte yang saya siapkan habis dalam waktu singkat. Beberapa orang bahkan kembali dan bertanya, "Masih ada nggak, Kak?" karena saking penasarannya.
Komentar dari pengunjung juga bikin senang. Banyak yang bilang kalau Banalatte rasanya segar, creamy, dan pas banget diminum pas cuaca lagi panas. Untuk Pie-Sang, mereka suka karena rasanya enak dan tingkat kemanisannya pas---nggak bikin eneg. Mendengar langsung komentar positif seperti itu jadi penyemangat tersendiri bagi saya untuk terus mengembangkan produk dari bahan lokal seperti pisang, tapi dengan sentuhan yang lebih modern dan menarik.