Lihat ke Halaman Asli

Ryf arif

Saya sebagai mahasiswa ingin menjadi seorang pemimpin yang baik bagi masyarakat

Perbandingan Epistemologi Bayani, Irfani, Dan Burhani Dalam Prespektif Islam Klasik Dan kontemporer

Diperbarui: 2 Oktober 2025   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sejak awal perkembangan pemikiran Islam, diskursus tentang epistemologi telah

menempati posisi sentral dalam memahami teks keagamaan, realitas sosial, dan pengalaman

spiritual. Pemikiran Islam tidak hanya mengandalkan satu corak nalar, melainkan melahirkan

tiga pendekatan utama yang menjadi ciri khasnya, yakni epistemologi bayani, irfani, dan

burhani. Ketiga epistemologi ini mewakili keragaman cara pandang para ulama dan filosof

Muslim dalam menggali pengetahuan serta menetapkan kebenaran. Bayani bertumpu pada

teks dan otoritas keagamaan, irfani menekankan pengalaman batin dan intuisi spiritual,

sementara burhani mengutamakan rasionalitas logis dan argumentasi deduktif. Ketiganya

berkembang dalam konteks historis yang berbeda, namun saling berinteraksi dan membentuk

khazanah intelektual Islam yang kaya.

Dalam tradisi klasik, bayani menjadi pijakan utama para fuqaha dan ahli tafsir yang

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline