"Mata Dunia Dibutakan: Ketika Zionisme Dipuja dan Iran Difitnah"
(Sebuah Narasi tentang Standar Ganda Dunia dan Hipokrisi Global)
Di sebuah dunia di mana genosida dibungkus sebagai "pertahanan diri", dan kedamaian dijadikan ancaman, kita hidup dalam peradaban yang kacamatanya disetel oleh propaganda. Tidak, ini bukan cerita fiksi dystopia. Ini adalah realitas yang kita tonton setiap hari dari ruang tamu---lewat siaran CNN, BBC, Al Jazeera, hingga narasi buzzer global di media sosial.
Dan di pusat kisah ini, dua tokoh: Israel dan Iran. Satu dielu-elukan sebagai benteng demokrasi, padahal hak asasi diinjak setiap hari. Yang satu lagi dicap teroris dan pengancam dunia, padahal minoritas Yahudi di sana hidup dengan lebih bermartabat daripada di negeri yang mengaku sebagai tanah perjanjian.
Mari kita telanjangi absurditas dunia.
Yahudi di Iran: Sebuah Fakta yang Tak Pernah Mau Dibahas
Mereka bilang Iran benci Yahudi. Lalu mengapa Iran masih mempertahankan lebih dari 30 sinagog aktif, memberikan kursi parlemen khusus bagi Yahudi, dan mengizinkan komunitas Yahudi menjalankan kehidupan beragama secara bebas?
Di balik citra "negara mullah" yang dibangun media Barat, ternyata berdiri seorang pria bernama Homayoun Sameyah Najafabadi, anggota parlemen Iran dari komunitas Yahudi. Ia bukan fiksi. Ia nyata. Ia berbicara tentang kedamaian hidup minoritas Yahudi di Iran.
Sementara itu, di Israel---negeri yang mengklaim sebagai rumah aman semua Yahudi---minoritas Kristen dan Muslim Palestina hidup dalam sistem apartheid modern, seperti yang ditegaskan oleh Amnesty International dan Human Rights Watch.
Pertanyaan besarnya: Siapa yang sebenarnya toleran? Dan siapa yang sebenarnya penindas?
Israel: Demokrasi Kosmetik di Atas Tanah Rampasan