Siang tadi sekitar pukul 13 wib ketika saya pulang dari sebuah toko peralatan kimia di kawasan Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Saat sampai di perempatan lampu merah Gunung Sahari - Pasar Baru, saya melihat sebuah pemandangan "menarik" sekaligus mengkhawatirkan untuk kalangan remaja. Yaitu ketika menyaksikan pengendara sepeda motor yang juga seorang Perempuan sedang memboncengi seorang pria yang mungkin adalah kawan atau pacarnya.
Sebenarnya tidak aneh juga menyaksikan seorang perempuan sedang membawa motor karena sekarang ini, banyak juga kaum perempuan yang sudah pandai membawa motor sendiri untuk ke sekolahan maupun tempat kerja. Selain tidak terlalu mengandalkan suami atau keluarga laki-laki di rumah saat lagi ada keperluan mendesak, juga dapat efisien untuk bepergian kemana-mana termasuk saat arisan atau pengajian dibanding naik kenadaran umum.
Namun ketika harus belajar pertama kalinya untuk megendarai sepeda motor, kaum perempuan sendiri harus ekstra hati-hati terutama kepada kaum remaja agar tidak meminta diajari pada orang yang belum kita kenal termasuk pacar sendiri. Lebih baik meminta diajarkan kepada Ayah, Kakak, Paman dan anggota keluarga lainnya yang pasti lebih terjamin keamanan dan kenyamanannya.
Sebab yang namanya berduaan tanpa ikatan keluarga dalam satu jok sepeda motor, bisa menimbulkan praduga dimata orang lain yang melihatnya. Atau bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, berhubung berlawanan jenis antara yang satu dengan lainnya. Seperti yang saya saksikan barusan tadi, sang perempuan asyik mengendarai sambil berbincang-bincang dengan orang yang dibelakangnya. Sementara yang diboncengi adalah pria dengan tangan kiri bertumpu pada pinggang si perempuan dan tangan kanan memegang lengan siku perempuan tersebut. Seolah-olah sedang dalam keadaan "memeluk" meski sebenarnya mungkin sedang mengajarkan cara mengendarai sepeda motor.
Tetapi kalau dilihat oleh orang lain bisa saja terjadi kekeliruan persepsi, karena anggapannya tidak sopan apalagi di tengah hari keramaian begitu. Walaupun maksud kedua pengendara sepeda motor itu sedang belajar atau sekadar jalan-jalan belaka tetap saja yang rugi adalah si perempuan sendiri. Sebab kalau perempuan di depan dan laki-laki yang di belakang, maka keenakan prianya karena bisa saja saat terjadi rem mendadak akan menyentuh bagian belakang dari perempuan tersebut. Belum lagi dalam keadaan tertentu, dapat saja laki-laki itu yang mana entah pacar atau kawannya sengaja mencari-cari kesempatan untuk berbuat lebih, tanpa menafikan saya sendiri sebagai seorang pria.
Tidak hanya saat boncengan berdua, kadang kala ketika sedang sendirian juga berpotensi menimbulkan pikiran yang tidak-tidak pada pikiran pria. Seperti yang pernah saya lihat beberapa minggu lalu, ada seorang perempuan muda memakai rok panjang sedang melaju di jalan dekat perempatan Cideng - Harmoni, entah mengapa tiba-tiba saja mata saya tertuju padanya saat melihat suatu pemandangan yang membikin mata terbelalak. Karena tertiup angin atau memang ia sendiri mengendarai motornya sedikit kencang, maka rok yang dipakai agak melambai hingga memperlihatkan "dalemannya". Meski memakai celana pendek atau stocking, tetap saja hal seperti itu membuat orang yang melihatnya terutama kaum pria menjadi miris.
Untuk itu kepada kaum Perempuan terutama sekali yang masih muda dan remaja hendaknya lebih waspada serta menjaga penampilannya saat mengendarai sepeda motor dan tidak terlalu berlebihan dalam memakai busana saat diatas kendaraan. Juga lebih memperhatikan lagi posisi duduk saat mengendarai sepeda motor jenis bebek, lain lagi dengan matic yang pastinya tertutup oleh sayap dan pijakan. Dan yang lebih penting lagi, pijakan kedua kaki harus pas dengan step supaya merampingkannya agar tidak terlihat seperti sedang (-maaf) mengangkang.
Meski terlihat sepele, namun ini sangatlah penting sebab siapa tahu di jalan ada kawan atau tetangga yang sedang melihat saat kita lagi mengendarai sepeda motor. Juga untuk mencegah hal-hal yang lebih jauh lagi, seperti pelecehan (visual), walau hanya memandang sekilas namun bisa saja menjurus pada sesuatu yang sangat menakutkan, yakni pemerkosaan.
Jangan sampai hal itu terjadi pada keluarga kita dan juga kawan lainnya...
* * *
Muara Baru, 16 Februari 2012