Oleh : Rodin Kumbara - Aktivis Pemuda Nusantara
Sebelum Bendera Israel Berkibar di Jakarta --- Presiden Harus Bertindak atau Bangsa Ini Dipermalukan!
Ketika luka rakyat Palestina belum kering, dunia kembali dikejutkan oleh kabar bahwa Jakarta akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Senam Dunia pada 19--25 Oktober 2025, dengan Tim Israel tercatat sebagai salah satu peserta.
Apa yang disebut sebagai "ajang olahraga internasional" kini berubah menjadi ujian moral dan martabat bangsa Indonesia.
Ironisnya, pihak-pihak yang seharusnya bersikap tegas justru memilih diam.
Persani sebagai penyelenggara belum mengeluarkan pernyataan resmi.
Kemenpora sebagai pembina olahraga pun tak bersuara.
Imigrasi, yang berwenang atas pemberian visa, belum memberikan kejelasan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri menyatakan hal ini "tidak menjadi ranahnya".
Dan yang paling disayangkan, Pemerintah Pusat belum memberikan sikap atau alasan apa pun.
Padahal, regulasi sudah jelas.
Dalam Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri, ditegaskan bahwa setiap hubungan dengan negara lain, apalagi yang belum diakui secara diplomatik, hanya dapat dilakukan berdasarkan kebijakan politik luar negeri yang ditetapkan oleh Presiden.
Artinya, tanpa keputusan Presiden, kehadiran Tim Israel di Jakarta merupakan pelanggaran terhadap prinsip diplomasi dan arah politik luar negeri Indonesia.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta telah menyatakan penolakan terhadap kedatangan Tim Israel.
Sikap ini sejalan dengan semangat Pembukaan UUD 1945, yang menegaskan bahwa "penjajahan di atas dunia harus dihapuskan."
Namun, penolakan di tingkat daerah tidak akan berarti jika Presiden dan Pemerintah Pusat tidak mengambil keputusan politik yang tegas.
Kini, semua mata tertuju ke Istana.
Keputusan akhir sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Pusat sebelum memasuki tanggal pelaksanaan.
Sebelum dunia menyaksikan bendera Israel berkibar di langit Jakarta, Presiden harus turun tangan langsung.
Tidak ada ruang abu-abu.
Ini bukan persoalan olahraga atau teknis administratif , ini adalah soal harga diri bangsa.
Tiga Ancaman Nyata Jika Pemerintah Diam
1. Runtuhnya Reputasi Indonesia di Dunia Islam.
Indonesia, yang selama ini dihormati karena keberpihakan pada Palestina, akan dicap munafik --- lantang di forum internasional, tapi lemah di dalam negeri.
2. Hancurnya Kedaulatan Moral Bangsa.
Apa arti Pembukaan UUD 1945 jika simbol penjajahan dibiarkan berdiri di tanah republik?
3. Potensi Instabilitas Sosial di Ibu Kota.
Sentimen publik terhadap Israel sangat sensitif. Kehadiran tim mereka berpotensi memicu demonstrasi besar dan gangguan keamanan di Jakarta.