Lihat ke Halaman Asli

Restiana Ayunita

Freelance writer

Yakin Mau Nikah? Jawab Dulu Pertanyaan Ini!

Diperbarui: 27 September 2019   07:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi pribadi

Ketika teman-temanmu satu per satu mulai lamaran dan membagikan undangan, maka akan muncul pertanyaan: Kapan nikah?

Ketika teman membagikan foto pesta pernikahannya di Instagram, muncul rasa iri dan ingin. Tapi, yakin nih kamu mau nikah? Sudah sampai mana persiapannya?

Pernikahan itu tidak berhenti sampai para tamu pulang, tapi seumur hidup. Persiapan pesta pernikahan memang penting, tapi jauh lebih penting persiapan kehidupan sesudah pesta usai. Tidak hanya masalah finansial, tetapi juga mental.

Ada beberapa pertanyaan yang menurut saya harus dijawab sebelum kamu memutuskan untuk menikah.

1. Apakah kamu yakin dia adalah orang yang ingin kamu lihat setiap hari selama sisa umurmu?

Kalau saya dulu membayangkan bahwa pasangan saya adalah orang yang bisa saya ajak ngobrol sambil ngeteh di sore hari saat tua nanti. Ketika tua, ketika wajah sudah tidak menarik dan nafsu sudah meredup, dia akan tetap menjadi pasangan yang asyik untuk hanya sekedar diajak ngobrol.

2. Apakah kekurangannya bisa ditoleransi?

Setiap orang tentu saja punya kekurangan. Hanya saja ada kekurangan yang bagi seseorang tidak mengganggu, tapi bagi sebagian lagi mengganggu. Tentukanlah batas toleransimu agar di kemudian hari, kamu tidak merasa jengkel atau menyesal karena telah memilih dia. 

Karena pernikahan bukan alat untuk mengubah seseorang. Seseorang tidak bisa berubah karena pasangan ataupun pernikahan, tapi karena dirinya sendiri. 

Misalnya nih, kamu gak suka sama orang yang merokok, tapi pasanganmu merokok. Jika kamu menikahinya maka kamu harus menerima bahwa dia seorang perokok. 

Jangan berharap dia akan berubah nanti setelah menikah, karena itu tidak akan terjadi, kecuali dia sendiri yang ingin mengubahnya. Nah bisakah kamu terima itu? Kalau tidak, lebih baik memilih orang lain yang tidak merokok.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline