Lihat ke Halaman Asli

Backup dan Restore Disk di Linux & Mac Lebih Mudah dengan R-Drive Image

Diperbarui: 3 Oktober 2025   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi(Sumber:https://cdn.hashnode.com/res/hashnode/image/upload/v1664624875721/B7edPzySJ.png)

Dalam dunia digital, kehilangan data adalah mimpi buruk. Baik di Linux maupun macOS, file penting bisa hilang karena kegagalan perangkat keras, serangan malware, atau kesalahan pengguna. Karena itu, strategi backup dan restore disk menjadi sangat krusial.

Salah satu solusi yang banyak dipilih profesional IT adalah R-Drive Image. Perangkat lunak ini dirancang untuk melakukan pencitraan disk (disk imaging) secara sector-by-sector, sehingga menghasilkan backup yang identik dengan disk asli.

Artikel ini akan membahas bagaimana cara kerja, fitur, serta manfaat R-Drive Image untuk backup dan restore di Linux maupun macOS.

Mengapa R-Drive Image?

R-Drive Image bukan sekadar tool backup biasa. Ia mendukung sistem file beragam seperti HFS+ (macOS), EXT4 (Linux), FAT, NTFS, hingga ReFS. Ini menjadikannya pilihan serbaguna di berbagai ekosistem sistem operasi.

Keunggulan utamanya:

  • Kompatibilitas lintas platform.

  • Backup real-time. Bisa dilakukan tanpa menghentikan sistem.

  • Disaster recovery cepat. Pemulihan hanya butuh hitungan menit.

Cara Backup Disk dengan R-Drive Image

  1. Pilih Disk atau Partisi
    Tentukan disk/partisi Linux atau macOS yang ingin di-backup.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline