Lihat ke Halaman Asli

Recovery Data di Perangkat Mobile: Tantangan dan Solusi Teknis

Diperbarui: 12 September 2025   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: https://i.pinimg.com/736x/82/f8/83/82f883efb6c7b7c0de15338f7d3ea07c.jpg)

Kehilangan data di perangkat mobile seperti smartphone dan tablet semakin sering terjadi seiring meningkatnya ketergantungan manusia terhadap gawai tersebut. Foto, video, dokumen kerja, hingga percakapan penting kini tersimpan di dalam memori internal atau eksternal perangkat. Sayangnya, banyak pengguna baru menyadari betapa pentingnya data setelah mereka kehilangan akses akibat penghapusan tidak sengaja, kerusakan perangkat, hingga kegagalan sistem operasi.

Recovery data di perangkat mobile bukanlah proses yang sederhana. Tidak seperti komputer yang relatif terbuka dan memungkinkan akses langsung ke media penyimpanan, perangkat mobile memiliki sistem keamanan, enkripsi, dan struktur file yang membuat proses pemulihan lebih kompleks. Artikel ini akan membahas secara teknis bagaimana proses recovery data dilakukan pada perangkat mobile, apa saja tantangannya, serta solusi yang tersedia bagi pengguna maupun profesional di bidang forensik digital.

Struktur Penyimpanan pada Perangkat Mobile

Untuk memahami proses recovery, pertama-tama kita harus mengetahui cara perangkat mobile menyimpan data. Smartphone modern umumnya menggunakan dua jenis media penyimpanan:

  1. Memori internal (eMMC atau UFS). Media ini terintegrasi langsung di papan utama perangkat. Semua data aplikasi, foto, video, dan sistem operasi tersimpan di sini.

  2. Memori eksternal (SD card). Tidak semua perangkat mendukung, tetapi pada perangkat yang memilikinya, kartu SD menjadi tempat penyimpanan tambahan untuk foto, video, atau file lain.

Kedua jenis media ini menggunakan sistem file yang berbeda. Android umumnya memakai EXT4 atau F2FS, sementara iOS menggunakan sistem file APFS. Struktur file ini sangat berpengaruh pada tingkat keberhasilan recovery. Misalnya, APFS memiliki sistem enkripsi bawaan yang membuat proses pemulihan lebih sulit tanpa kunci autentikasi.

Tantangan Recovery Data di Android

Sistem operasi Android relatif lebih terbuka dibanding iOS, tetapi tetap memiliki tantangan tersendiri dalam proses recovery data:

  1. Fragmentasi perangkat. Berbagai produsen ponsel menggunakan variasi hardware dan software, sehingga metode recovery yang berhasil di satu perangkat belum tentu dapat diterapkan di perangkat lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline