Solid State Drive (SSD) telah menjadi pilihan utama bagi pengguna laptop, PC, hingga server karena kecepatannya yang jauh melampaui hard disk tradisional. Teknologi ini menggunakan chip memori NAND untuk menyimpan data, sehingga tidak memiliki komponen bergerak seperti piringan di HDD. Namun, fakta penting yang sering diabaikan adalah: SSD tetap bisa rusak---dan ketika itu terjadi, proses recovery membutuhkan penanganan khusus.
Kerusakan pada SSD bisa muncul tiba-tiba tanpa tanda-tanda jelas. Sebagian pengguna mungkin hanya mendapati perangkat tidak terdeteksi, sistem operasi gagal boot, atau file tiba-tiba hilang. Momen ini bisa memicu kepanikan, terutama jika di dalamnya tersimpan data penting seperti dokumen pekerjaan, foto keluarga, atau database bisnis.
Kabar baiknya, data dari SSD yang bermasalah masih memiliki peluang besar untuk dipulihkan, asalkan kita memahami penyebab kerusakan dan memilih langkah yang tepat sejak awal.
Jenis Kerusakan SSD dan Penyebabnya
1. Kerusakan Logis (Logical Failure)
Kerusakan jenis ini tidak melibatkan kerusakan fisik pada komponen SSD, melainkan pada struktur data atau sistem file. Contoh:
Partisi hilang
File system corrupt
Salah format drive
Serangan malware atau ransomware
Penyebab umumnya bisa karena listrik padam saat transfer data, software crash, atau human error seperti menghapus partisi.