Lihat ke Halaman Asli

SSD Rusak? Begini Cara Memulihkan Data Tanpa Kehilangan File Penting

Diperbarui: 18 September 2025   13:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (https://www.nusa.id/blog/perbedaan-hardisk-sata-ssd-nvme/)

Solid State Drive (SSD) telah menjadi pilihan utama bagi pengguna laptop, PC, hingga server karena kecepatannya yang jauh melampaui hard disk tradisional. Teknologi ini menggunakan chip memori NAND untuk menyimpan data, sehingga tidak memiliki komponen bergerak seperti piringan di HDD. Namun, fakta penting yang sering diabaikan adalah: SSD tetap bisa rusak---dan ketika itu terjadi, proses recovery membutuhkan penanganan khusus.

Kerusakan pada SSD bisa muncul tiba-tiba tanpa tanda-tanda jelas. Sebagian pengguna mungkin hanya mendapati perangkat tidak terdeteksi, sistem operasi gagal boot, atau file tiba-tiba hilang. Momen ini bisa memicu kepanikan, terutama jika di dalamnya tersimpan data penting seperti dokumen pekerjaan, foto keluarga, atau database bisnis.

Kabar baiknya, data dari SSD yang bermasalah masih memiliki peluang besar untuk dipulihkan, asalkan kita memahami penyebab kerusakan dan memilih langkah yang tepat sejak awal.

Jenis Kerusakan SSD dan Penyebabnya

1. Kerusakan Logis (Logical Failure)

Kerusakan jenis ini tidak melibatkan kerusakan fisik pada komponen SSD, melainkan pada struktur data atau sistem file. Contoh:

  • Partisi hilang

  • File system corrupt

  • Salah format drive

  • Serangan malware atau ransomware

Penyebab umumnya bisa karena listrik padam saat transfer data, software crash, atau human error seperti menghapus partisi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline