Sudah sepantasnya Menteri ESDM Bahlil Lahadalia ini di-reshufle. Karena kebijakannya soal penjualan gas elpiji 3 kg yang telah memicu polemik di tengah-tengah masyarakat. Tak hanya itu, kebijakan tersebut juga dinilai sebagai upaya untuk membenturkan Presiden Prabowo Subianto dengan masyarakat, dengan tujuan agar dibenci.
Di reshufle-nya Bahlil dinilai sudah tepat, karena sudah tidak tegak lurus dengan Presiden Prabowo. Hal ini jelas seperti yang disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad yang juga Ketua Harian DPP Partai Gerindra. Ia menyebut bahwa kebijakan tersebut bukan atas instruksi Presiden Prabowo, melainkan atas inisiatif dari Bahlil.
Karena sudah menjadi polemik, akhirnya Prabowo pun turun tangan memerintahkan Bahlil untuk merubah kebijakan yang dinilai konyol itu. Prabowo ingin pengecer bisa menjual gas melon tersebut per hari ini. Karena kebijakan yang dibuat Bahlil telah menyusahkan rakyat bawah.
Langkanya gas melon tersebut belakangan ini bisa jadi akibat kebijakan konyol Bahlil. Karena, berdasarkan pernyataan Dasco, stok gas LPG 3 Kg tersebut ada. Dasco juga menegaskan jika regulasi penjualan gas 3 kg itu akan diatur, agar harganya tidak mahal di pengecer hingga ke masyarakat.
Balik lagi soal Bahlil, meski dia sudah meminta maaf karena ulahnya itu yang sampai membuat ricuh bahkan ada masyarakat yang meninggal akibat mengantri berjam-jam, rasanya tidaklah cukup. Dikhawatirkan, jika Bahlil tetap dipertahankan sebagai menterinya Presiden Prabowo, akan membuat kebijakan kontroversial lagi. Ujung-ujungnya, masyarakat juga yang menjadi korban.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI