Lihat ke Halaman Asli

PUSKESMAS DRIYOREJO

INSTANSI KESEHATAN PEMERINTAH

Poli Berhenti Merokok Puskesmas Driyorejo Lakukan Skrining Pemeriksaan Paru-paru Pada Siswa SD

Diperbarui: 17 Desember 2023   10:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi

Setiap tahun, World Health Organization (WHO) pada tahun 2020 mengatakan bahwa terdapat sekitar 8 juta orang meninggal di Indonesia. 7 juta orang dari total tersebut merupakan perokok aktif dan 1,2 juta sisanya adalah perokok pasif. Hal tersebut terjadi karena dalam batang rokok terkandung 7.000 lebih bahan kimia dengan 250 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Dari 250 zat berbahaya tersebut, diketahui sebanyak 70 zat dapat menyebabkan kanker. Besarnya bahaya pada kandungan rokok dapat dilihat melalui banyaknya senyawa yang terkandung dalam asap rokok. Di dalam asapnya saja, terdapat sekitar 5.000 senyawa berbeda yang sebagian beracun bagi tubuh.

Merokok membunuhmu! kalimat tersebut hanya sekedar didengar tanpa memahami apa yang terjadi jika rokok terus dikonsumsi secara berkepanjangan. Pemerintah yang bergerak pada bidang kesehatan terus menerus memberikan edukasi melalui kampanye, sosialisasi hingga konseling dengan tujuan untuk dapat menurunkan akurasi angka pengguna rokok agar dapat menerapkan hidup sehat.

Salah satu upaya tersebut telah terimplementasikan di Puskesmas Driyorejo melalui skrining kesehatan paru-paru pada siswa sekolah di kawasan Driyorejo. Pemeriksaan tidak hanya ditargetkan pada siswa sekolah saja namun, untuk seluruh pengguna aktif rokok dengan harapan dapat mengurangi penggunaan rokok hingga sampai pada tahap tidak mengonsumsi lagi. Pada Kamis, 14 Desember 2023 Poli Berhenti Merokok Puskesmas Driyorejo melakukan pemeriksaan paru-paru terhadap 12 siswa dari SD Driyorejo 1 dan SD Kesamben Wetan. Pemeriksaan terus dilakukan secara berkelanjutan kepada seluruh siswa di kawasan Driyorejo untuk menjadi controlling dan evaluasi melalui pihak sekolah kepada siswa terkait.

Skrining pemeriksaan paru-paru tidak berhenti pada satu kali pengecekan sebagai bahan evaluasi dan peringatan namun, Puskesmas Driyorejo tetap akan melakukan follow up terkait siswa-siswa maupun para pengguna aktif rokok hingga benar-benar mengurangi intensitas konsumsi rokoknya. Pemeriksaan paru-paru dibuka secara rutin setiap hari Kamis dan apabila terdapat hasil skrining dari pemeriksaan dinyatakan parah (skala tinggi) maka, pasien mendapatkan pelayanan tindak lanjut oleh Puskesmas Driyorejo berupa konseling kesehatan secara bertahap setiap dua minggu sekali hingga akurasi skala menurun.

Segala bentuk edukasi melalui sosialisasi, kampanye, pemeriksaan serta konseling kesehatan direalisasikan tidak lain untuk meminimalisir penggunaan aktif rokok di Indonesia dan menerapkan pola hidup sehat sehingga, dapat mengurangi angka korban yang terdampak zat beracun hingga kematian akibat rokok.

Ditulis oleh : Vita Achmada




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline