Lihat ke Halaman Asli

Puja Nor Fajariyah

TERVERIFIKASI

Lecturer Assistant, Early Childhood Enthusiast

Manfaat Pembiasaan Tiga Kata Ajaib terhadap Perkembangan Sosial Emosi Anak

Diperbarui: 18 Februari 2019   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa usia dini adalah masa dimana seorang anak mulai ditanamkan nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat. Hal ini merupakan tugas wajib orang tua untuk mendidik karakter serta membantu mengelola emosi anak mereka. Sejak kecil, anak yang secara psikologis memiliki rasa ingin tahu yang besar dan mendorong mereka untuk melakukan atau merasakan sensasi dari apa yang membuat mereka penasaran. 

Seperti halnya, ketika anak-anak sedang berada di sebuah taman bermain yang didalamnya ramai sekali dengan anak sebaya mereka, biasanya akan ada pertengkaran kecil yang terjadi karena anak berebut wahana permainan yang tak sedikit pula berujung kepada salah satu atau kedua anak tersebut menangis karena tidak ada yang mau mengalah.  Ketika hal ini terjadi, lantas apa yang seharusnya orang tua lakukan ?

Ketika dihadapkan dengan kondisi tersebut, orang tua akan cenderung terdorong untuk membela anak mereka sendiri dan ketika sampai pada posisi ini pula, emosi anak akan cenderung naik yang berakibat mereka susah untuk di nasehati. Sifat egosentris yang secara alami mereka miliki juga merupakan salah satu penyebabnya. 

Biasanya, orang tua akan langsung membawa anak mereka pulang ketika hal ini terjadi tanpa pemecahan masalah sebelumnya. Orang tua sering menganggap hal ini wajar terjadi pada masa anak-anak dan bukan salah satu masalah yang serius. 

Apakah hal ini merupakan langkah yang benar atau hanya sekedar pembenaran dari orang tua yang sebenarnya gagal dalam hal pembiasaan nilai-nilai sosial si anak ?

Menjawab kedua pertanyaan tersebut, sebenarnya ada salah satu hal yang seharusnya orang tua lakukan dan perlu untuk dibiasakan oleh anak sejak mereka kecil. Hal ini adalah pembiasaan tiga kata ajaib. Tiga kata ajaib tersebut adalah, Maaf, tolong, dan terima kasih. Ada sebuah artikel populer sempat saya baca yaitu berjudul " Anak mendengar dengan mata bukan dengan telinga". 

Maksudnya, ketika kita mengajarkan suatu hal terhadap seorang anak terlebih itu merupakan hal yang berkaitan dengan sosial emosional serta karakter, cara yang paling pas adalah dengan orang tua yang mencontohkan terhadap anak terlebih dahulu. 

Ketika hal tersebut sudah biasa kita lakukan, dilihat dan disadari oleh anak, maka sangat besar  kemungkinan mereka kan  meniru apa yang orang tua lakukan.. Contohnya, ketika kita ingin menyuruh anak kita untuk mengambilkan barang di suatu tempat, kita bisa meminta tolong dengan contoh perkataan " Maaf dek, mama minta tolong dong untuk mengambilkan tas mama yang warna hitam di kamar" nah ketika si anak telah selesai melaksanakan apa yang diperintahkan, jangan pernah lupa untuk mengucapkan terima kasih walaupun sebenarnya itu sudah tugas seorang anak untuk membantu orang tua. 

Hal ini merupakan salah satu bentuk ungkapan apresiasi dan sayang seorang orang tua terhadap anak. Anak juga cenderung merasa lebih diistimewakan ketika diperlakukan seperti halnya contoh tersebut.

Kalau kita mereview kembali ke atas, ketika anak sudah terbiasa akan tiga kata ajaib tersebut maka kecil sekali kemungkinan kejadian tidak mengenakkan di taman bermain tersebut akan terjadi kembali. 

Apabila kita bandingkan, tentu ada sebuah benang merah yang ketika ditarik akan mengarah kepada pembiasaan tiga kata ajaib orang tua terhadap anak turut berpengaruh terhadap kondisi sosial emosi anak. Anak yang tidak terbiasa akan hal tersebut, cenderung mengedepankan ego negatif mereka terlebih dahulu, namun anak yang sudah terbiasa akan cenderung lebih menata sikap karena mereka tahu bahwa mereka sedang ada pada sebuah proses sosial dengan lingkungan dan harus bersikap seperti apa seharusnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline