Lihat ke Halaman Asli

Prahasto Wahju Pamungkas

Advokat, Akademisi, Penerjemah Tersumpah Multi Bahasa (Belanda, Inggris, Perancis dan Indonesia)

Betulkah Bahaya Perang Nuklir Semakin Dekat?

Diperbarui: 6 Mei 2025   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perang Nuklir (Sumber/Kredit Foto: thestrategybridge.org)

Presiden Federasi Russia, Vladimir Putin, sebagaimana dikutip oleh NBC News pada tanggal 4 Mei 2025 mengatakan bahwa ia berharap bahwa ia tidak perlu menggunakan senjata nuklir di Ukraina. Perang skala penuh di Ukraina yang sudah berlangsung lebih daripada 3 (tiga) tahun (sampai hari ini sudah memasuki hari ke-1.167 (seribu seratus enam puluh tujuh), belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Ancaman penggunaan senjata nuklir ini sudah sering kali diucapkan oleh Presiden Vladimir Putin sejak awal peperangan, dengan maksud dan tujuan untuk menakut-nakuti negara-negara Eropa (anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Uni Eropa) yang bermaksud membantu Ukraina.

Dan kini, walaupun dengan kalimat "berharap tidak akan menggunakan senjata nuklir di Ukraina", bisa saja hal tersebut ditafsirkan oleh negara-negara Barat pendukung Ukraina sebagai ancaman nuklir juga.

Warisan Senjata Nuklir Uni Soviet

Russia dan Ukraina sama-sama bekas negara bagian Uni Soviet yang dikenal memiliki senjata pemusnah massal berhulu ledak nuklir yang sangat banyak.

Di luar wilayah Russia, pada era Perang Dingin, sejumlah besar senjata nuklir Uni Soviet tersebar di beberapa negara bagian anggota Uni Soviet, yaitu:

  • Belarus
  • Kazakhstan
  • Ukraina

Senjata-senjata ini merupakan bagian dari postur strategis Uni Soviet yang lebih luas dan mencakup senjata nuklir strategis (jarak jauh) dan taktis (jarak pendek).

Belarus:

  • Hulu ledak nuklir strategis: 81
  • Khususnya: ICBM bergerak SS-25 (masing-masing dengan satu hulu ledak).
  • Senjata nuklir taktis: Diperkirakan 500--1.200
  • Disingkirkan pada pertengahan 1993.

Kazakhstan:

  • Hulu ledak nuklir strategis: kurang lebih 1.410
  • Utama: 104 ICBM SS-18 (paling kuat di gudang persenjataan Soviet).
  • Juga memiliki pesawat pengebom jarak jauh (misalnya, Tu-95MS) di pangkalan udara.
  • Senjata nuklir taktis: Beberapa ratus (disingkirkan pasca-kemerdekaan).

Ukraina:

  • Hulu ledak nuklir strategis: kurang lebih 1.700
  • Termasuk rudal balistik antar-benua (ICBM) dan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara.
  • Yang paling menonjol adalah: 130 ICBM SS-19 dan 46 SS-24 dan pesawat pengebom strategis Tu-95 dan Tu-160.
  • Senjata nuklir taktis: Diperkirakan kurang lebih 2.000 (disingkirkan pada tahun 1992).
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline