Fakfak, Papua Barat ---
Jumat, 12 September 2025, mahasiswa Kuliah Kerja Dakwah Nusantara (KKDN) UIN Walisongo Semarang posko Kampung Patipi Pulau, Distrik Teluk Patipi, menggelar kegiatan seni kolase aneka daun di SD Patipi Pulau. Lewat devisi Ekonomi Kreatif, para mahasiswa mengajak siswa berkreasi dengan memanfaatkan berbagai jenis daun menjadi karya seni yang indah dan ramah lingkungan.
Program ini menjadi bagian dari sinergi antara Yayasan Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) yang dipimpin Ustadz Fadlan Garamatan, Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang di bawah kepemimpinan Rektor Prof. Nizar M.Ag., serta Pemerintah Daerah Kabupaten Fakfak yang dipimpin Bupati H. Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP. dan Wakil Bupati Donatus Nimbitkendik. Kolaborasi ini tidak hanya mendorong pembangunan sumber daya manusia di bidang keagamaan dan kesehatan, tetapi juga mengasah kreativitas anak-anak di wilayah kepulauan.
Dalam kegiatan tersebut, anak-anak SD diajak membuat kolase dengan menempel aneka daun yang sudah dipilih dan dibentuk menjadi pola menarik. Mahasiswa memandu prosesnya mulai dari memilih daun, menata desain, hingga memberi sentuhan warna agar karya tampak hidup. Aktivitas ini mengajarkan pemanfaatan alam sekitar sekaligus menanamkan kepedulian terhadap lingkungan.
Gambar 2. Mahasiswa KKDN UIN Walisongo dan siswa SD Patipi Pulau berfoto
Guru SD Patipi Pulau mengapresiasi kegiatan ini. "Anak-anak sangat antusias dan jadi tahu cara memanfaatkan bahan alam menjadi karya seni. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut," ungkap salah satu guru pendamping.
Ketua Posko KKDN Patipi Pulau, Ahmad Irfan Maulana, menegaskan bahwa seni kolase aneka daun dirancang untuk menumbuhkan minat seni sekaligus kesadaran lingkungan pada anak-anak. "Kami ingin memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan bermanfaat, sekaligus menanamkan cinta alam," ujarnya.
Dengan dukungan AFKN, UIN Walisongo, dan Pemerintah Daerah Fakfak, program seni kolase aneka daun ini diharapkan menumbuhkan kreativitas generasi muda sekaligus mengajarkan nilai keberlanjutan lingkungan. Kegiatan ini membuktikan sinergi pendidikan, organisasi keagamaan, dan pemerintah dapat menghadirkan pembelajaran inovatif yang dekat dengan alam serta berdampak positif bagi masyarakat kepulauan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI