Lihat ke Halaman Asli

Saepiudin Syarif

TERVERIFIKASI

Writer

Kisah Sang Pemberi Pengaruh: Kuambil Laba Kuraih Nama

Diperbarui: 15 Oktober 2021   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku seorang pemberi pengaruh. Pengikutku banyak di media sosial. Ibarat kerajaan. Aku adalah raja dan mereka adalah rakyatku.

Kuisi media sosialku dengan konten penuh manfaat. Menjual mimpi bila perlu. Aku harus tampak sempurna di mata pengikutku. Aku adalah role model buat mereka.

Kubuat cerita yang bisa menarik cinta. Kucipta drama agar mengalir pembela. Apa yang kuberi mereka lahap. Apa yang kuminta mereka beri.

Semakin kubuat drama semakin aku kaya. Merek dan produk antri memintaku memakainya. Kugerakkan mereka untuk melakukan sesuatu. Dan mereka menurut. Kuambil laba kuraih nama.

Kupunya semua. Nama. Harta. Tahta. Semua orang ingin kenal denganku. Semua orang ingin dekat denganku. Memajang foto bersamaku adalah prestasi.

Kemudahan datang kepadaku. Berbagai tawaran menghampiriku. Memberi ini itu. Dari barang tetek bengek hingga fasilitas nomor satu.

Akulah pemberi pengaruh. Tak perlu serius mengikuti aturan. Termasuk tak ikut karantina selepas bepergian jauh. Aku bisa lolos berkat bantuan. Bantuan aparat yang terasa nikmat. Kuanggap sebagai privilese.

Aku pemberi pengaruh. Tak usah pakai peluh. Cukup sedikit mengaduh semua memberi bantuan utuh.

Aku pemberi pengaruh. Setiap detik. Setiap kehadiran. Setiap yang kupakai. Setiap yang kumakan. Setiap yang kupegang adalah uang.

Aku Sang Pemberi Pengaruh. Kuambil laba Kuraih nama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline