Lihat ke Halaman Asli

Pitrus Puspito

Guru Bahasa dan Sastra Indonesia

Belajar Kesantunan Berbahasa Lewat Puisi, Bagaimana Caranya?

Diperbarui: 18 Maret 2025   14:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Gramedia.com

"Percakapan adalah salah satu perihal paling manusiawi, dan memanusiakan, yang bisa kita lakukan untuk mengalami kehidupan dengan baik. Kita, melalui percakapan, belajar menyatakan pikiran dan saling mendengarkan. Kita mengembangkan empati dan melatih kesetaraan. Kita mengalami kegembiraan karena didengarkan dan dipahami." _ Aan Mansyur, Penyair

Berlangsungnya komunikasi setidaknya membutuhkan beberapa syarat, di antaranya adanya partisipan atau pelaku komunikasi. Pelaku komunikasi yaitu penutur dan mitra tutur.

Syarat kedua adalah topik pembicaraan yang sama-sama diminati oleh kedua partisipan tersebut. Dengan demikian, komunikasi dapat dipahami sebagai hubungan timbal baik antara dua partisipan atau lebih yang terlibat percakapan.

Peristiwa komunikasi dapat diukur dengan sampainya suatu pesan atau informasi yang disampaikan oleh seorang penutur kepada mitra tuturnya secara efektif dan efisien. Baik itu komunikasi lisan maupun komunikasi secara tulis.

Namun demikian, seringkali asas efektivitas dan efisiensi ini tidak sesuai dengan apa yang disebut etika komunikasi, seperti kesantunan berbahasa.

Jika kita berbicara tentang kesantunan berbahasa, satu hal yang dapat kita garis bawahi, yakni membuat mitra tutur yang diajak berkomunikasi merasa dihormati. Komunikasi yang baik dan santun terjadi jika kedua partisipan merasa dihargai dan terhibur.

Pada prinsipnya, kesantunan berbahasa rupanya tidak melulu tentang pemilihan kata atau diksi, juga perlu didukung dengan gerak tubuh, khususnya dalam bahasa lisan. Dalam komunikasi tulis, kesantunan berbahasa didukung dengan tanda baca, emotikon bahkan stiker.

Dalam dunia sastra, kesantunan berbahasa telah tercakup dalam salah satu jenis karya sastra, yaitu puisi. Pada hakikatnya, puisi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang tidak hanya mengandung aspek keindahan melainkan juga aspek kesantunan.

Dalam menulis puisi, penyair memilih kata-kata, menyusun kalimat, mempertimbankan rima dan imaji (efek bahasa) agar menarik dan memberi kesan keindahan bagi pembaca.

Pada awal saya mengajar di sebuah sekolah menengah atas, saya diberi kebebasan memilih materi perdana saya mengajar. Saya memilih materi puisi. Materi puisi merupakan salah satu materi yang diajarkan pada kelas X. Ada dua pertanyaan yang saya ajukan untuk bahan diskusi pembelajaran hari itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline