Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno Penadebu

Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Baju Seragam Mas Narno dan Usai Lebaran

Diperbarui: 14 April 2024   05:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Koran Kaltim 600x450

Baju Seragam Mas Narno dan Usai lebaran

Cerpen Penadebu@Di sebuah Desa Babulu Laut yang terletak di tepi muara, terdapat seorang lelaki bijak bernama Mas NArno. Dia dikenal sebagai orang yang paling berwibawa dan bijaksana di seluruh desa. Wajahnya yang ramah dan senyumannya yang hangat membuatnya disegani oleh semua orang, baik tua maupun muda.

Saat itu, lebaran telah tiba. Desa itu bersiap untuk merayakan hari besar tersebut dengan penuh sukacita. Namun, di antara kesibukan persiapan lebaran, terjadi kehebohan yang tak terduga. Saju, sang penjahit seragam desa, tersandung batang kayu dan jatuh ke dalam sungai kecil yang mengalir di dekat rumahnya. Kain-kain yang baru dipotong untuk seragam lebaran pun terbawa arus.

Mas Narno yang sedang melintas di dekat sungai melihat kejadian itu dan segera berlari mendekati sungai. Tanpa ragu, dia melompat ke dalam sungai dan berhasil menarik Saju ke tepi. Namun, kain-kain untuk seragam lebaran sudah hilang terbawa arus.

Saat melihat kondisi Saju yang basah kuyup dan cemas karena kain-kain yang hilang, Mas Narno tersenyum lembut. Dia memberikan bantuan dan dukungan kepada Saju, lalu mengajaknya pulang ke rumahnya. Di sana, Mas Narno dengan penuh kebaikan memberikan kain-kain yang tersisa di lemari pribadinya untuk digunakan membuat seragam lebaran baru.

Saju sangat terharu dan bersyukur atas kebaikan yang diterimanya. Tanpa membuang waktu, dia segera mulai bekerja memotong dan menjahit kain-kain tersebut menjadi seragam lebaran yang cantik.

Malam lebaran tiba, seluruh warga desa berkumpul di lapangan utama untuk salat bersama. Ketika Mas Narno dan Saju tiba di lapangan, semua orang terpesona melihat seragam lebaran yang indah yang dikenakan oleh Mas Narno, Saju, dan seluruh keluarga mereka.

Setelah salat, Mas Narno berdiri di depan semua orang. Dalam pidatonya, dia mengungkapkan betapa pentingnya gotong royong dan tolong menolong di antara warga desa. Dia juga menunjukkan bahwa semangat lebaran sejati adalah tentang kasih sayang, kebaikan, dan pengampunan.

Saju, yang masih terharu atas kebaikan yang diterimanya dari Mas Narno dan seluruh warga desa, berdiri di sampingnya. Dia berterima kasih kepada Mas Narno dan menyatakan tekadnya untuk selalu menjadi bagian dari komunitas yang saling mendukung dan peduli satu sama lain.

Dari hari itu, semangat gotong royong dan kebaikan terus berkembang di desa itu. Dan setiap tahunnya, saat lebaran tiba, cerita tentang Saju Seragam Mas Narno menjadi kenangan yang indah bagi semua warga desa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline