Lihat ke Halaman Asli

Peb

TERVERIFIKASI

Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Egy Maulana Vikri Tidak Dimainkan pada Laga Semifinal

Diperbarui: 21 Desember 2021   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Egy Maulana Vikri, sumber gambar ; kompas.com

Secara pribadi, Egy Maulana Vikri siap menjadi amunisi tambahan pada "perang" lawan Timnas Singapura. Di sisi lain, hal ini jadi persoalan tersendiri bagi tim, dan kepentingan yang lebih luas.

Timnas Singapura dipenuhi kekuatiran jelang laga semifinal lawan Indonesia. Kekuatiran itu bernuansa ketakutan.

Tadinya mereka berharap bertemu Malaysia karena secara historis lebih dekat. Dulu Singapura adalah bagian dari Malaysia. Jadi mereka bisa sekalian reuni, silaturahmi, dan saling menguatkan untuk menghadapi final, siapa pun tim yang akan dihadapi.

Sebaliknya, awalnya Malaysia pun lebih suka bertemu Singapura di Semifinal, dibandingkan bertemu Thailand. Tapi apa mau dikata, walau Malaysia dan Singapura suka sama suka, keduanya tidak jodoh di Piala AFF 2020 ini.

Seperti kata pepatah bijak ; "Ipin dan Upin tak mungkin berubah jadi Unyil" . Itu takdir. Namun jangan kuatir, mereka berdua tetap berteman baik dalam satu marwah.

Berbagai cara Singapura lakukan jelang laga itu. Hal yang mudah dan cepat adalah melakukan psywar lewat pelatih, pemain, dan netizen di media. Pelatih Timnas Singapura dengan lantang mengatakan bahwa Timnas Indonesia bukan levelnya Singapura.

Kabar bahwa Egy Maulana Vikri EMV akan turun pada laga semifinal telah bikin kekuatiran Singapura menuju ruang ketakutan. 

Singapura tahu siapa EMV, pemain berbakat yang sulit ditaklukkan. Sosoknya imut, namun bikin mereka ngeri kalau sudah "trance" di depan gawang lawan.

Hal ini yang perlu dipikirkan Timnas Indonesia, bahwa pertandingan lawan Singapura harus dijalani dalam suasan gembira, penuh kesenangan antara kedua pihak. Bukan sebuah rasa tertekan dan ketakutan. 

Sehebat apapun gengsi Piala AFF bagi negara, namun nilai persahabatan antar negara dan kegembiraan bersama jauh lebih penting. 

Sejatinya Egy Maulana Vikri tidak dimainkan pada laga melawan Singapura. Agar Singapura bisa menikmati pertandingan dalam suasana riang gembira. Tanpa rasa takut berlebihan.

Disisi lain kasihan Egy, baru datang dari Eropa. Tentunya masih capek. Mungkin masih jetlag. Timnas Singapura tentu berharap lebih baik Egy Maulana Vikri window shopping dulu di Singapura yang dikenal sebagai surga belanja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline