Lihat ke Halaman Asli

Susy Haryawan

TERVERIFIKASI

biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

Swastanisasi DPR

Diperbarui: 17 Agustus 2017   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Swastanisasi DPR

Salah satu pimpinan dewan menyatakan akan membangun gedung dewan dengan anggaran dari swasta. Tidak lama pihak rumah tangga dewan menyatakan bahwa anggarannya pasti dari APBN, karena yang akan membangun tentunya pemerintah. Menarik apa yang dinyatakan pimpinan independent itu.

Anggaran Swasta

Soal benar dan tidak, tentu semua akan paham. Bagaimana  konsekuensi atas "permintaan" atau "penawaran" dari pihak swasta untuk membangun gedung baru. Apa yang terjadi selama ini, pihak swasta ketemu anggota dewan yang ada adalah korupsi, suap, dan mainkan anggaran. Bagaimana jika anggota dewan yang terjerat "hutang budi" seperti ini? Artinya pihak swasta bisa menjadi  atasan yang jauh lebih berkuasa dari pihak dewan. Dengan pemerintah yang "menghidupi" mereka tidak kenal takut, beda jika swasta yang menghidupi mereka.

Swasta itu Tentu Ambil Untung

Tidak ada yang gratis jika berbicara dengan pihak swasta. Artinya akan ada imbal balik, apakah bisa dewan yang doyang uang itu berkata tegas dan keras? Lihat bagaimana sikap mereka selama ini. mereka sangat tidak tahu diri, beraninya justru pada pemerintah, mana mereka pernah tegas jika berhadapan dengan swasta yang berkaitan dengan uang dan suap yang bisa mereka dapatkan. Apakah mereka-pihak swasta itu bisa juga memberikan begitu saja? Mana ada sekarang makan siang yang gratis? Ini maaf bodoh atau memang  naif, atau pura-pura bloon, sehingga tidak kentara kalau memang mau cari proyek?

Gedung Miring, Bobrok, dan Sejenisnya.

Keluhan mereka dari tahun ke tahun sama saja. Minta ini dan itu, kapan mereka menjanjikan akan memberikan, misalnya tahun depan akan merampungkan dua saja UU, naiknya angka kehadiran, dan berkurangnya korupsi yang terjadi dari pihak pemerintah, atas pengawasan mereka. Selama ini mana mereka pernah mikir kalau yang miring itu perilaku, pilihan, dna pikiran mereka. Yang bobrok itu disiplin mereka untuk datang ke kantor. Dengan dalih turun ke lapangan, padahal ada waktunya sendiri. Lucunya gaji dan insentif selalu full mengalir dari kas negara. Ide membangun gedung kog tidak pernah habis. Heran, kreatifitas dari sisi ini luar biasa.

Mengada-Ada dan Cari Proyek

Beberapa lembaga swadaya masyarakat dan Mahfud MD menyatakan kesan mengada-ada dan mencari proyek ada benarnya. Bagaimana tiba-tiba gedung miring menjelang pidato kenegaraan.  Selama September hingga Juli masih baik, mengapa tiba-tiba miring. Ngobyek proyek sangat bisa dipahami karena memang selama ini pencoleng berkedok dewan jauh lebih kuat. Sama sekali mereka tidak pernah berkaca atas kualitas mereka. Motivasi dasarnya mencari proyek jelas lebih mendekati kebenaran.

Apartemen vs Rumah Dinas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline