Lihat ke Halaman Asli

Paulina Aliandu

sebuah jiwa, seorang peziarah

Melangkah Menuju Cahaya Murni

Diperbarui: 18 Januari 2025   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penciptaan Adam (credit: Cherry Laithang dari pexels) 

Aku jatuh cinta begitu dalam
Namun Kekasihku terlalu agung
Di atas segalanya, tak terjangkau olehku
Tak sepadan untukku meraih dan bersatu dengan-Nya
Namun, Ia yang Maha Pemurah memberiku jalan
Jalan menuju persatuan kekal dengan-Nya
Melalui malam yang pekat

Maka, aku melangkah menaklukkan malam
Tanpa suluh, tanpa cahaya, tanpa panduan
Indraku terdiam, tak mampu memandu
Rohku sesak, dalam tanya
Namun keyakinan pada-Nya menyertai
Nyala cinta telah dipantik dalam jiwaku

Musuh-musuhku telah menanti

Mereka berbisik, menawariku jalan sesat
Mengeram dalam gelap
Tak terhitung jumlahnya si jahat di sekelilingku

Jubah belakangku ditarik
Untuk kembali ke dalam terang dunia yang membutakan
Menghalangiku maju ke depan

Dan daging tubuhku meronta
mengoyak roh untuk jatuh dalam kebimbangan
membawa kengerian agar aku menyerah

Aku berjalan dalam malam pekat
Hanya dengan iman yang menyala, harapan yang teguh,
Dan kasih yang tak berkesudahan
Setiap lapis diriku
Ragaku, hasratku, akal budi,
Ingatan dan kehendakku
Dikelupas, diremukkan, dilebur,
Hingga hanya murni yang tersisa

Aku terjaga pada subuh yang hening
Oleh cahaya murni yang menerangi tanpa kebutaan
Dan aku berdiri di hadapan Sang Kekasih
Kepada Siapa Aku Terpesona dan Jatuh Cinta

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline