Lihat ke Halaman Asli

Sugi Siswiyanti

blogger lifestyle, content writer, writer

Menyusuri Jejak Inspirasi dari Cikole hingga Lembang : Potret Perjuangan Mitra Amartha

Diperbarui: 30 Juli 2025   00:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto UMKM Binaan Amartha (dok.istimewa) 

Hari Jumat lalu, bersama teman-teman Kompasianer, saya berkesempatan menelusuri kisah nyata para UMKM perempuan yang menggeliat di pedesaan Cikole dan Lembang, Bandung. Mereka adalah Ibu Sherly Novita, perajin tas rajut ikonik dari Cikole, serta Ibu Lina Herlianti, pemilik brand Master Lemon yang sangat populer di Lembang.

Keduanya merupakan mitra Amartha, lembaga keuangan yang telah terbukti membawa efek nyata dalam pemberdayaan desa melalui modal usaha dan pendanaan berdampak.

Titik kumpul kami pagi itu di Hotel Amaris Cihampelas. Tepat pukul 08.30 WIB, rombongan meluncur ke lokasi liputan. Perjalanan terasa sekejap sudah sampai. Tujuan pertama menyinggahi Master Lemon. Lokasinya di Kp Pojok Girang RT 4/RW 4 Desa Cikahuripan, Lembang, Bandung Barat.

Berkeranjang lemon dan deretan botol sari lemon menyambut begitu kami memasuki halaman rumah Ibu Lina dan Bapak Master. Panggilan untuk suami Ibu Lina yang memang layak disematkan. Beliau sangat menguasai seluk-beluk lemon hingga peta bisnis yang pasangan ini rintis sejak tahun 2016 silam.

Ibu Lina Herlianti: Meracik Kesegaran, Meracik Peluang

Foto Master Lemon (dok.istimewa) 

Ibu Lina, begitu ia biasa dipanggil, merupakan tokoh di balik keberhasilan Master Lemon. Masyarakat Lembang mengenal ibu Lina dengan kemampuannya yang mumpuni meracik kesegaran lemon.  Bersama suaminya, Bapak Dadang Sopandi, yang piawai meracik peluang, Ibu Lina merintis Master Lemon.

Di mana ada kemauan, di situ ada jalan. Pepatah ini menggambarkan perjuangan Master Lemon sejak tahun 2017. Sebelumnya, usaha mereka masih bergerak di bidang sayuran dan susu. Seiring berjalannya waktu, Pak Dadang ingin beralih ke bisnis yang masih sedikit pesaingnya. Demi merealisasikan niatnya, Pak Dadang memilih lemon. Pada masa itu, lemon belum familiar sebagai hasil bumi di masyarakat Lembang.

"Selama satu tahun, kami benar-benar merintis budidaya lemon. Mulai dari kontrak rumah, jual kendaraan, hingga Ibu Lina bekerja di depot air isi ulang demi membantu suami membiayai kebutuhan hidup sehari-hari," jelas Ibu Lina dengan suara tercekat.

"Setelah setahun menanam lemon, tahun 2017 kami panen. Suami memasarkan sendiri buah-buah lemon berkualitas grade A ke supermarket. Lemon grade di bawahnya kami olah menjadi sari lemon. Itu saya terinspirasi YOU-C 1000," sambung Ibu Lina menceritakan kenangannya merintis sari Lemon.

Dinas Pertanian Bandung Barat dan UMKM Bandung Barat menjadi dua Lembaga yang merangkul Master Lemon. Ibu Lina berkesempatan ikut berbagai bazaar dan pameran dari level kecamatan hingga provinsi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline