Kemenangan Ousmane Dembele di ajang Ballon d'Or 2025 merupakan salah satu cerita kebangkitan yang paling luar biasa dalam dunia sepak bola modern. Setelah bertahun-tahun bergelut dengan cedera dan kritik, Dembele akhirnya mencapai puncak kariernya dengan mengantarkan Paris Saint-Germain meraih kejayaan yang telah lama mereka dambakan.
Musim 2024-2025 adalah musim terbaik Dembele. Dia menjadi pilar utama dalam skuad Paris Saint-Germain yang dilatih oleh Luis Enrique. Berkat kebebasan yang diberikan oleh sang pelatih, Dembele benar-benar bersinar dan menunjukkan potensi penuhnya yang selama ini terhalang oleh cedera.
Pada musim lalu, Dembele membuat statistik menakjubkan. Ia mencatatkan 35 gol dan 14 assist dalam 53 penampilan di semua kompetisi. Statistik ini jauh melampaui capaian terbaiknya sebelumnya.
Kebintangan Dembele mulai muncul dengan kepergian Kylian Mbappe ke Real Madrid. Dembele diubah perannya menjadi penyerang tengah dan menjadi andalan di lini depan PSG. Dia adalah salah satu trio penyerang yang mematikan bersama Khvicha Kvaratskhelia dan pemain muda Desire Doue.
Selanjutnya, puncak dari musim terbaik eks penyerang Barcelona adalah performa gemilang di Liga Champions. Dembele mencetak gol-gol penting, termasuk hattrick melawan Stuttgart dan gol-gol krusial melawan Liverpool dan Arsenal di babak gugur. Ia juga berkontribusi besar di final saat PSG membantai Inter Milan 5-0.
Kemenangan Dembele juga tidak lepas dari keberhasilan timnya. PSG berhasil meraih treble yang bersejarah, yaitu memenangkan Ligue 1, Coupe de France, dan yang paling penting, gelar Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Gelar Liga Champions ini menjadi faktor penentu yang kuat dalam pemungutan suara Ballon d'Or.
Dalam pemungutan suara, Dembele berhasil mengalahkan beberapa nama besar, yakni:
- Lamine Yamal, pemain muda Barcelona yang finis di posisi kedua setelah menikmati musim yang luar biasa.
- Vitinha: rekan setimnya di PSG yang juga tampil brilian dan finis di posisi ketiga.
- Kylian Mbapp: meskipun pindah ke Real Madrid, Mbapp finis di peringkat ketujuh, menunjukkan bahwa Dembele berhasil keluar dari bayang-bayang Mbapp dan menjadi pemain utama.
Cerita Kebangkitan yang Menyentuh
Kemenangan ini terasa sangat emosional bagi Dembele dan para pendukungnya. Setelah bertahun-tahun dianggap sebagai pemain kaca karena rentetan cedera, dan sering menjadi sasaran kritik atas sikapnya, Dembele akhirnya membuktikan dirinya.
Dalam pidato kemenangannya, ia tak bisa menahan air mata, dan mengucapkan terima kasih kepada Luis Enrique yang telah memberinya kepercayaan penuh. Ia menyebut trofi ini adalah hadiah atas kerja keras yang ia lakukan untuk tim.
Kisah Dembele ini menunjukkan bahwa ketekunan, dedikasi, dan bimbingan yang tepat dapat mengubah karier seorang pemain, dari sosok yang diragukan menjadi pemain terbaik di dunia.