Lihat ke Halaman Asli

Rokhman

Menulis, menulis, dan menulis

Alur Belajar "Merdeka" dalam Pendidikan Guru Penggerak

Diperbarui: 3 November 2022   05:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi: dokumentasi penulis

Setelah mengikuti serangkaian kegiatan pendidikan guru penggerak saya baru tahu jika alur belajar yang digunakan adalah belajar "Merrdeka." Alur Merrdeka belajar ini merupakan akronim dari 8 (delapan) aktivitas yang akan dijalani dalam Pendidikan Guru Penggerak (PGP). 

Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata. Apa dan bagaimana alur belajar merdeka itu? Berikut penjelasan singkat kedelapan aktivitas dari alur belajar merrdeka tersebut:

Pertama, Mulai dari Diri. Dalam kegiatan belajar ini, calon guru penggerak melakukan refleksi awal mengenai materi yang akan dibahas. Calon guru penggerak akan diberikan pertanyaan pemantik untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang dimiliki oleh calon guru penggerak terhadap materi yang akan dipelajari.

Kedua, Eksplorasi Konsep. Dalam tahap eksplorasi konsep, calon guru penggerak akan diminta untuk membaca materi maupun menonton video yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari, Tujuannya adalah untuk memperdalam atau menguatkan konsep materi yang akan dipelajari.

Ketiga, Ruang Kolaborasi. Dalam ruang kolaborasi, calon guru penggerak diminta untuk berkolaborasi dengan calon guru penggerak yang lain dalam kegiatan kelompok. Biasanya akan diberikan sebuah tugas untuk didiskusikan dalam kelompok tersebut.

Keempat, Refleksi Terbimbing. Dalam tahapan refleksi terbimbing, calon guru penggerak akan diajak untuk merefleksikan kembali materi yang sedang dipelajari. Pasilitator akan memberikan pertanyaan pemantik sebagai bahan refleksi. Dalam kegiatan ini calon guru penggerak akan mendapat penguatan dan umpan balik positif dari fasilitator.

Kelima, Demonstrasi Kontekstual. Dalam demonstrasi kontekstual, calon guru penggerak diminta untuk membuat sebuah rencana penerapan materi yang dipelajari di sekolah. Calon guru penggerak diminta membuat artikel, video, komik, poster, lagu, puisi, dan sebagainya.

Keenam, Elaborasi Pemahaman. Calon guru penggerak akan diajak untuk berdiskusi bersama instruktur maupun narasumber lain. Dalam kegiatan ini, calon guru penggerak diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dari materi yang belum dipahami.

Ketujuh, Koneksi Antar Materi. Dalam kegiatan ini, calon guru penggerak diminta untuk membuat kesimpulan dari keseluruhan materi yang sudah dipelajari hari itu. Mereka juga diminta untuk membuat keterkaitan antara materi hari itu, dengan materi yang sudah dipelajari sebelumnya.

Kedelapan, Aksi Nyata. Dalam kegiatan aksi nyata, calon guru penggerak akan diminta menerapkan pengetahuan yang diperoleh di kelas atau di sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline