Lihat ke Halaman Asli

Nurulis

We'll make it through

Bapak Pengantar Anak Sekolah

Diperbarui: 15 April 2022   05:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : liputan6.com

Dengan semangat empat lima sepeda butut itu kau kayuh.  Tanpa lelah dan tanpa keluh.  Raga yang tak lagi muda tak jua mengaduh.  Demi bisanya anakmu menuntut ilmu.  

Diantara deru laju mesin berjalan. Sepedamu eksis melenggang. Dengan senyuman. Meski keringat bercucuran. Menyerah kau berpantang. Demi apa? Si buah cinta. 

Biarlah aku tak bisa apa-apa. Bodo dan kolotan. Asalkan anakku bisa mengenyam pendidikan.  Dengan anak yang lain tidak ketinggalan.  Begitu yang selalu kau katakan. Hmmm.... sungguh seorang bapak jempolan.  

Semangatmu tak pernah luntur.  Selalu bersyukur.  Kadang kala penumpangmu melantur.  Pakkk....kapan kita bisa naik mesin yang meluncur?  Bagaimana jawabmu?  Mudah saja dan malah melucu. Sebentar nak, nanti kalau tanah bengkok Bapak sudah laku. Kita beli yang baru.  

Si Anak cemberut.  Merajuk. Tanah bengkok siapa yang Bapak bilang itu?Tanah bengkok Pak lurah yang di pojok jalan itu, kan nganggur.  Katamu.  Spontan tawa renyah bergemuruh.  

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline