kalau dilihat banyak orang tua membantu anak mengerjakan tugas sekolah. niat baik orang tua untuk membantu anak mengerjakan tugas sekolah justru itu mejadi sebuah hal boomerang. karena terlalu banyak campur tangan dapat mematikan kemandirian dan rasa percaya diri seorang anak. bukannya belajar memecahkan masalah, justru membuat anak bergantung pada orang tua sebagai "juru selamat" setiap kali menghadapi kesulitan.
dengan adanya sikap "turun tangan" tersebut, meskipun didasari dengan kasih sayang, berisiko membentuk pribadi anak yang mudah dan tidak percaya diri dengan kemampuan sendiri. mereka terbiasa mendapatkan jawaban instan tetapi tidak melalui proses berpikir dan berusaha. yang berdampak pada keterampilan dan berpikir kritis tidak dapat terasah dengan baik dalam hal mengambil keputusan dan menyelesaikan sebuah masalah. kedepannya anak akan merasa kesulitan menghadapi tantangan akademis maupun kehidupan yang lebih kompleks.
dengan ini Peran orang tua seharusnya adalah mendampingi anaknya dan memfasilitasi anak dalam menempuh pendidikan. sehingga dapat Ciptakan lingkungan belajar yang nyaman, dengan membantu anak memahami perintah tugas, dan mengajak berdiskusi saat ia menemukan masalah dalam tugas nya. seharusnya membiarkan anak mengeksplorasi, membuat kesalahan, dan menemukan solusinya sendiri sehingga anak mampu memecahkan masalahnya sendiri tanpa bergantung kepada orang tua.
Memberikan kepercayaan kepada anak untuk menyelesaikan tugasnya adalah investasi berharga bagi masa depannya. Dengan demikian, kita tidak hanya membantu mereka meraih nilai bagus, tetapi yang lebih penting, kita sedang membangun karakter pembelajar yang tangguh, mandiri, dan percaya diri. Mari dampingi proses belajar mereka, bukan mengambil alih tanggung jawab mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI