Lihat ke Halaman Asli

[FFK] Kisah Remaja “36b” dan “18cm”

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13004593901369939243

[caption id="attachment_95846" align="aligncenter" width="614" caption="ilustrasi/ary.kuswinarno dok."][/caption]

Ponselnya berdering sekali, kemudian terhenti lalu bedering lagi dan terhenti lagi. Ini sudah ketiga kalinya Ia mengabaikan telpon yang masuk di ponsel kesayangannya itu. Dengan malas Ia menjulurkan tangan disekitar tempat tidurnya, mencari ponsel yang menganggu tidurnya.

Matahari menilik masuk lewat sela-sela gorden kamar yang dipenuhi warna merah jambu, sementara tangannya masih sibuk mencari-cari ke segala arah. Ponselnya berhenti berdering tepat saat ia memutuskan untuk bangun dan melihat siapa penelpon yang tega membangunkannya setelah semalaman bekerja

Gadis semampai dan terkesan dewasa dibandingkan anak usianya itu bergegas bangun dari tempat tidurnya. Rambut nyayangpanjang dan sedikitberantakan itutergerai dengan leluasadibelakang pundaknya. Kulit putih mulusnya terlihatbersinar ketika sinar matahari menyentuhnya,tank top abu-abu dan hotpant merah jambu yang dikenakannya memperlihatkan betapa indah nya dia.

Dengan langkah agak mengantuk, Ia berjalan lalu berhenti tepat di depan kaca lemari yang memperlihatkan tubuh sintal dan seksi milik perempuan itu. Ia mengamati wajahnya sambil sesekali mengusap dengan kedua tangannya. Pandangan matanya pun turun, mengamati sesuatu yang dianggap sebagai anugerah bagi setiap perempuan. Sedikit tersenyum nakal ketika ia menyentuh dengan kedua tangannya. Setelah puas mengamati wajah dan tubuhnya, Ia pun berjalan menuju kamar mandi yang berada dalam ruangan tersebut

Namanya adalah Fia, mata dan parasnya yang ayu serta tulang pipinya yang sesuai dengan wajahnya menunjukkan dengan jelas garis keturuan Sumatera dan Jawa yang dimilikinya. Kota Pelajar Yogyakarta menjadi pilihan utamanya untuk melanjutkan sekolah menengah tingkat atas karena suatu alasan. Sebuah rumah sederhana nan asri dengan halaman tak begitu luas menjadi tempat tinggalnya selama masa studi bersama sang nenek yang sangat menjaga tata krama Jawa di dalam rumah itu.

********

Dug … dug.. dug …Pitbull !!hey hey lets do it again baby …. Now jump up, let’s get krazy !!

Suara musik terdengar keras di sebuah dimensi hampa yang gelap, gerakan badan yang seirama seakan-akan mengikuti dentuman bass. Teriakan – teriakan gembira dan menggairahkan terdengar di antara keramaian musik tersebut. Semakin malam, suara musik pun semakin menghanyutkan dalam suatu hasrat yang semakin tinggi pula, demi menyambut manusia yang memujanya.

Disudut ruangan, diantara dinding yang dipenuhi oleh poster-poster seperti Julia Peres, Aura Kasih, Luna Maya, Dewi Persik dan beberapa artis manca negara, ada beberapa buku yang tersusun agak rapih didekatnya. Salah satunya buku Pancasila dan Kewarganegaraan yang terlihat paling atas,juga ada sebuah kitab suci yang terlihat paling bawah.

Disebelah susunan buku-buku tersebut, terlihat sebuah benda bercahaya dengan tampilan beberapa aplikasi yang memenuhinya. Sebuah tekonologi masa kini yang merupakan hasil dari kemajuan zaman. Dicintai dan dimiliki oleh sebagian masyarakat modern. Salah satunya sesosok manusia ini, Ia biasa dipanggil ARDIN oleh teman kuliahnya, panggilan itu kependekan dari nama lengkap dia, Ariel Syah Nurdin.

Mahasiswa dari Bogor yang hampir drop out ini, berkuliah di sebuah universitas swasta Yogyakarta, karena saking sibuk dengan dunianya ia pun tak sempat menyentuh mata kuliah yang katanya bisa mengantarkan Ia ke gerbang kesuksesan.

Sambil menikmati alunan musik, Ia menggerakkan jarinya yang lincah kesana kemari untuk menuangkan hasrat gilanya ke dalam aplikasi tersebut. Ia terlihat serius mengamati beberapa nama di layar aplikasi itu, sambil sesekali mengecek tampilan jendela lainnya yang sedang ia buka. Ternyata masih buffering.

Malam pun semakin larut, nama-nama yang tampil di layar aplikasi itu pun semakin tidak jelas. Namun dia masih belum menemukan apa yang sesuai dengan keinginannya, sedangkan hasrat gilanya berontak ingin lekas dipuaskan. Sambil sesekali mengecek tampilan jendela lainnya yang sedang ia buka. Ternyata buffering sudah selesai

Sebuah adegan dewasa terlihat di benda bercahaya itu, dengan headset yang Ia gunakan, Ia mengecilkan suara mp3 house music yang mengalun sedari tadi. Suara musik kini bercampur dengan suara desahan yang keluar dari adegan dewasa tersebut.

Semakin keras suaranya semakin keras pula hasrat kelelakian dia.

Dug … dug …. Don’t you know pump it up !! …..achhhhhhhhh ahhhhhhhh…. You’ve got to pump it up !!….ohhhhhhh…ouchhhhhhh….. dug stack dug tag…

*******

Pelajaran siang itu terasa membosankan bagi Fia. Beberapa kali matanya melirik jam di tangan kirinya. Masih setengah jam lagi bel sekolah akan berdering, pikirannya melayang keluar sekolah. Tangannya tak henti mencoret-coret kertas putih didepannya. Entah apa yang ingin dia tuliskan disana. Ucapan guru sejarah yang sedang berdiri di depan kelasXI3 seolah-olah sebagai dongeng yang mengantarkan lamunannya makin jauh keluar sekolah..

Lamunannya terhenti dengan sebuah getaran. Tangannya merogoh ke dalam tas dibawah meja tempat duduknya, sebuah nama berkelap-kelip dilayar ponselnya. Fia memilih untuk mereject telpon yang masuk tersebut tanpa sepengetahuan guru yang sedang mengajar di depan kelas, tetapi layar LCD ponselnya kembali berkelap-kelip dan bergetar. Kali ini Fia memilih untuk mendiamkan saja telpon tersebut hingga berhenti dengan sendirinya, kemudian memilih menu pesan dan mengetikkan sebuah pesan pada orang yg baru saja menelponnya tadi.

Bentar ya say, masih dikelas nih. muach

Mata Fia beralih dari ponsel menuju papan tulis saat telinganya mendengar guru sejarahnya itu menuliskan beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan minggu minggu depan. Dengan cepat Fia memasukkan ponsel di tangannya kembali ke dalam tasnya, menulis kembali apa yang ditulis dipapan tulis ke dalam buku tulisnya. Telinganya menangkap bunyi bel yang berdering keras, tanda jam sekolah telah berakhir. Senyum manisnya mengembang.

****

Matahari seolah-olah berhenti bersinar, digantikan oleh awan hitam yang menangis sejadi-jadinya. Ditambah hembusan kasih sayang dari sang angin, membuat suasana siang yang syahdu itu begitu merindukan kehangatan.

Seperti biasa, Ardin sibuk dengan pekerjaannya, duduk manis di depan komputer dengan jari-jari yang sibuk mengetikkan beberapa kata yang terus berlanjut. Room demi room ia masuki, dengan harapan mendapatkan seorang user yang bisa di ajak berpanas – panas ria. Matanya tajam bagai elang yang sedang memburu mangsa, pada setiap user yang baru memasuki room.

Dia melihat user yang diperkirakan wanita, id nya : Ce_butuh

Ardin pun mengklik user id tersebut

ninjaRR_18cm: hai

Ce_butuh : hi

ninjaRR_18cm: butuh apa nih ?

Ce_butuh: butuh uang

ninjaRR_18cm: brp smlm emang ?

ninjaRR_18cm: haloo..

Ardin pun menunggu balasan tersebut, namun tak kunjung dibalas – balas.

“sial”, umpat Ardin

Ardin pun menunggu dengan sabar id yang aneh-aneh masuk ke room. Selagi menunggu, ia membuka jendela baru… www.karkur.us, “wah ada thread baru nih..SPG [21+BB]”, gumam Ardin. Langsung Ia klik link tersebut dan terdapat beberapa gambar wanita-wanita sexy, dibawah postingan ada link yang mengarahkan ke situs dewasa. Ardin pun langsung mengkliknya lagi…

Sambil mengamati situs dewasa tersebut, ia terus memantau room chat. Tidak perlu menunggu terlalu lama, sebuah id baru masuk dan berkelap-kelip warna kuning: tante_hot, sekejap dia mengklik id tersebut…

ninjaRR_18cm: hai tante

Tante_hot: y

ninjaRR_18cm: camsex yuk

Tante_hot: cem km dl

ninjaRR_18cm: okies.., dah kan.. mn cam tante ?

Tante_hot: klo mau lihat cem ku, isi pulsa dulu ke no hp 0850111111, 50rb yah. Engga terima vocer. Jgn tlp-tlp krn gag bkl aku angkat

“sialan”, gumam Ardin lagi.. “ogah, ntr gw di tipu”.. Ia tidak melanjutkan lagi chatting rianya dengan ngina tersebut. Kali ini Ia, mencari sesuatu yang lain lewat paman gugle, diketikannya “mahasiswa mesum” sebagai keyword. Dia pun memilih di beberapa list yang terlihat dari hasil pencarian. Matanya tertuju pada salah satu judul yang mirip dengan kata “mahasiswa mesum”, diklik dan masuklah ia ke situs www.komporsiana.com

“walah koq isinya beginian, gw kira cerita mesum”, kata Ardin

Ia pun langsung meng-close, dan menuliskan url baru, www.100th.com yang berisi cerita dewasa. Senyumnya mengembang, “pemerintah ini emang goblok, mau ngeblock situs porno pake cara apapun tetep bisa kebuka, Cuma tinggal diganti xxx ngin gini”

Mata dan otaknya asik mengamati kata demi kata dari cerita hot yang dibaca depan layar monitor, masuklah pesan dari temannya

Cocrbispak: woi lu lagi di room mn?

ninjaRR_18cm: msh di room abcd

Cocrbispak: dpt ?

ninjaRR_18cm: kgk bro, lu lg ngapain ?

Cocrbispak: lagi live di campros nih.. lu kgk login ?

ninjaRR_18cm: ah siang gini mana ada yg show.. gw masih asik baca nih.

Keasikannya membaca cerita dewasa tersebut membuat Ia enggan membalas lagi obrolan temannya itu. Setelah selesai membaca di situs dewasa tersebut, kembali diamatinya jendela room chat tadi dan mata liarnya melihat sebuah id yang baru join ke dalam room tersebut.

ninjaRR_18cm:hai cew

Buzz

Buzz

ninjaRR_18cm: sombong amat

F14_niezt36: sori bnyk yg pm ni, asl ?

ninjaRR_18cm: 23 m yk, lo ?

F14_niezt36: 16/f/yk

ninjaRR_18cm: yk nya dimana?

F14_niezt36: ada deh

ninjaRR_18cm: btw itu 36 maksudnya ‘itu’ lo ya?”

F14_niezt36: kog tau cih, knp ?

ninjaRR_18cm: serius lo? Gede juga ya. Bole ni …

F14_niezt36: bole apa..

ninjaRR_18cm: cam lo dunk, buat liat 36 nya..

F14_niezt36: knp gag lngsung ajah sih ..

ninjaRR_18cm: serius ni ? tp lu cewe kan..

F14_niezt36: iy. Tp gag gratis

ninjaRR_18cm: bole liat FB lo ?

Ia pun memberikan link FB nya

ninjaRR_18cm: siipp. Mnt no hp lo, gw serius ni harga gag masalah…

Percakapan kedua manusia yang haus akan pelampiasan gairah ini berlanjut lewat telepon. Kebutuhan akan nafsu syahwat yang terpendam dengan kebutuhan beberapa lembar kertas merah, nama gengsi dan gaya. Kesepakatan pun terjadi diantaranya.

“ok bsk siang ya, gw jemput di skul lu”, kata Ardin

Dug dug …hey..DJ !! ..i know you want me, want me ..dug tak dug tak…you know I want cha..dug dug dug …I know you want me.

******

Siang itu awan mendung bergelanyut manja di atas langit, angin dingin menerpa pelan. Halaman pintu gerbang dan parkiran sekolah swasta XYZ yang cukup terkenal itu masih sangat ramai dengan anak-anak baru gede baik perempuan maupun laki-laki berseragam putih abu-abu yang menunggu jemputan atau sedang bersenda gurau dan asik ngerumpi dengan berbagai teman segank mereka diberbagai tempat paling strategis disekolah bercat biru itu.

Fia memilih untuk menuju pintu gerbang dan ikut nimbrung ngerumpi dengan teman-teman satu ganknya. Gaya yang update dengan tas yang digantung dibahu samping, rok abu-abu mini dan rambut lurus dan poni kuda menjadi trademark Fia dan teman seganknya. Sebuah pesan singkat masuk ke ponselnya.

Fi, lo sudah plg? Gw sudah di depan skul lo

Dengan sigap Fia membalas sms tersebut

Iy. Lw dimn?

Gw di dekat warung depan skul lo

Balas Ardin dengan cepat

Oke gw kesana

Tutup Fia

Fia melangkahkan kakinya setelah bercipika-cipiki dengan teman-temannya. Angin dingin yang berhembus mengibaskan rambut panjangnya yang tergerai dan menonjolkan dadanya yang seketika juga mampu mengalihkan pandangan teman-teman pria disekolahnya saat itu dengan pandangan mesum. Ia tersenyum dengan semua pria yang menyapa saat kakinya melangkah menuju gerbang. Dijulurkannya kepalanya, beruntung dia memiliki tubuh yang tinggi, matanya menangkap seseorang dengan motor ninja RR terparkir manis. Ia memencet nomor ponsel pria yang menghubunginya tadi, nada dering pertama berbunyi, dan langsung di angkat.

“Lw yang lagi duduk sama ninja RR itu ya ?”,tanya Fia

“Iya itu gw. Lo samperin gw deh sini”, jawab Ardin

“Ok. Tunggu ya”. tutup Fia

Ia menutup ponselnya, melangkah gontai menuju warung depan sekolah. Warung itu dipenuhi dengan spanduk iklan rokok. Keduanya tersenyum lalu pergilah mereka ke suatu tempat yang hanya diketahui oleh mereka berdua. Demi memenuhi perjanjian mereka sebelumnya.

Hey DJ !! .. dug dug …pitbull!! now gimme that sweet.. that nasty, that Gucci stuff…let me tell you what we gon’ do… dug dug ..two plus two, I’m gon’ undress you…hey DJ !!

tamat

Kolaborasi dengan Sasa Hijau (no. 120: duet jogja - Xmantan) Note: UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA FFK YANG LAIN MAKA DIPERSILAHKAN MENGUNJUNGI KampungFiksi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline