Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Senang menulis, pembelajar.

Puisi| Di Ambang Waktu

Diperbarui: 28 Juli 2025   21:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemakaman. sumber; https://megapolitan.kompas.com/read/2024/01/19/04480041/biaya-pemakaman-di-13-tpu-depok-gratis-untuk-layanan-mobil-jenazah-hingga

DI AMBANG WAKTU

Di sela hari yang seolah biasa,
berita duka kembali mengetuk dada.
Nama sahabat yang dulu tertawa,
kini sunyi, telah tiada.

Satu per satu pergi diam-diam,
tanpa aba-aba, tanpa salam.
Hanya kabar yang datang pelan,
menusuk sunyi, menusuk iman.

Aku duduk di antara detik dan napas,
menyulam doa di ujung cemas.
Sebab maut tak pernah bersurat,
datangnya kadang seperti bisikan angin yang lewat.

Kapan? Di mana? Dengan cara bagaimana?
Aku tak tahu, tak pernah tahu,
sementara amal masih berserak,
dan dosa-dosa tak kunjung luruh lurus ke pelupuk waktu.

Ada takut yang menyelinap di dada,
dan harap yang mengetuk pintu rahmat-Nya.
Bersujud aku dalam gelisah malam,
menyusun bekal, meski sering masih belum dalam.

Teman-teman telah lebih dulu pergi,
mereka diam, tapi berkata banyak.
Bahwa hidup ini singkat dan licin,
dan hanya amal yang tetap tinggal dalam pelukan bumi.

Aku masih di sini, menanti giliran,
dengan jantung yang tak tahu kapan akan berhenti berdetak.
Ya Rabb...
jika malam ini namaku Kau sebut,
izinkan hamba pulang dengan cahaya, bukan cela.

Cibadak, 25 Juli 2026

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline