Lihat ke Halaman Asli

Neni Hendriati

Guru SDN 4 Sukamanah

Cerpen: Insiden Saat Munggahan

Diperbarui: 20 Maret 2023   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolase Dokumentasi Pribadi

Hai, sobat Kompasianer,

Sudah munggahan, belum?

Loh, munggahan itu apa, ya?

Dilansir dari wikipedia.org, munggahan adalah tradisi masyarakat Islam suku Sunda untuk menyambut datangnya bulan Ramadan yang dilakukan pada akhir bulan Syakban.

Bentuk pelaksanaannya bervariasi, umumnya berkumpul bersama keluarga dan kerabat, makan bersama (botram), saling bermaafan, dan berdoa bersama.

Selain itu, ada pula yang mengunjungi tempat wisata bersama keluarga, berziarah ke makam orangtua atau orang saleh, atau mengamalkan sedekah munggah (sedekah pada sehari menjelang bulan puasa).

Munggahan berasal dari Bahasa Sunda "unggah" yang berarti naik, yang bermakna naik ke bulan yang suci atau bulan yang tinggi derajatnya.

Jadi, munggah berarti perihal perubahan ke arah yang lebih baik, dari bulan Syakban menuju Ramadan. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas iman kita saat sedang berpuasa dalam bulan Ramadan.

Nah, bagaimana munggahan di SDN 4 Sukamanah?

Munggahan di sekolah kami dilaksanakan pada hari Senin, 20 Maret 2023, pada pukul 07.00. Acara diawali dengan kultum oleh Ibu Ade Siti Robiah, S.Pd.I, yang dilanjutkan dengan salat sunat Duha yang dipimpin oleh Pak Asep Sopanul Aji, guru kelas 3. Setelah acara salat dan do'a, dilanjutkan dengan botram, atau makan bersama. Anak-anak membawa bekal makanan masing-masing.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline