Lihat ke Halaman Asli

Konsep, Logika, dan Pengambilan Keputusan

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pada dasarnya konsep dan logika memiliki keterkaitan antara satu dan yang lain. Konsep merupakan proses berfikir manusia melalui sistematika berfikir mereka, sedangkan logika merupakan cara untuk mencapai sebuah keputusan yang memiliki rasionalitas. Pertama adalah logika, berasal dari bahasa yunani yang berarti hasil pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa. Konsep berarti proses berfikir, proses berfikir adalah sebuah refleksi yang teratur dan hati-hati . proses berfikir lahir dari suatu rasa sangsi akan sesuatu dan keinginan untuk memperoleh suatu ketentuan, yang kemudian tumbuh menjadi suatu masalah yang khas.

Untuk menghasilkan suatu pemikiran yang matang dibutuhkan sistematika berfikir sehingga mampu memberikan pemikiran yang structural dengan harapan mampu mendongkrak rasa keingin tahuan lebih tinggi lagi. Dibawah ini adalah beberapa cara berfikir manusia:

a.Berfikir deduktif, adalah cara berfikir dari suatu pandangan yang umum (general conclusion). Maksudnya, memahami makna dari pandangan-pandangan umum sehingga mampu dijadikan sebuah konklusi.

b.Berfikir induktif, adalah menarik suatu kesimpulan umum dari berbagai kejadian/data yang ada disekitarnya. Biasanya cara ini digunakan dalam metode observasi.

c.Berfikir memecahkan masalah, adalah cara yang menggabungkan deduktif dan induktif sehingga mampu untuk memecahkan suatu permasalahan.

d.Berfikir kausatif, adalah membentuk peristiwa mendatang dan prestasi daripada menunggu nasib yang akan menimpa. Maksudnya adalah membentuk suatu cara berfikir yang visioner, dengan merumuskan beberapa aspek yang akan dilaluinya dengan harapan mampu terealisasikan di masa yang akan datang.

e.Berfikir kreatif, adalah suatu cara berfikir yang tinggi: kesanggupan seseorang menciptakan ide baru yang berfaidah. Biasanya orang tersebut hanya memiliki landasan asumsi dan imaginasi.

f.Berfikir filsafati, adalah suatu jenis pemikiran yang meliputi kegiatan meragukan segala sesuatu , mengajukan pertanyaan,menghubungkan gagasan yang satu dengan yang lainnya, menanyakan ‘mengapa’, mencari jawaban yang lebih baik ketimbang jawaban pandangan pertama.

Dalam pengambilan keputusan, ada beberapa pandangan yang menyepakati bahwa hipotesa menjadi jalan awal kepada pendekatan konklusif, hipotesa diambil dari beberapa kemungkinan-kemungkinan yang terdapat didalam suatu fenomena atau objek yang hendak dikaji, sehingga meninmbulkan suatu dugaan sementara yang disebut hipotesa. Namun hipotesa hanya bersifat sementara, tidak dapat dijadikan referensi. Oleh karenanya terdapat sebuha konklusi, melalui penentuan masalah, hipotesa pendahuluan, pengumpulan fakta, formulasi hipotesis, pengujian hipotesa, aplikasi/terapan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline