Lihat ke Halaman Asli

Musfiq Fadhil

TERVERIFIKASI

Abdul Hamma

Lebaran: Sudah Kenyang, Dipaksa Makan!

Diperbarui: 22 Mei 2020   15:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi dari rawpixel.com via freepik

Lebaran adalah hari melebarkan perut.

Momen berlebaran adalah hari yang sangat menggembirakan sekaligus menyebalkan bagi saya. 

Saya gembira karena makanan enak-enak melimpah ruah di rumah. Tapi lebaran juga menyebalkan, karena saya perlu menghabiskan itu semua meskipun perut sudah penuh.

Lebaran tahun ini Emak saya sudah membuat dua macam rengginang. Tiga kilo rengginang gurih dan dua kilo rengginang manis yang dibalur gula jawa. 

Rengginang-rengginang itu dimasukkan ke dalam kaleng bekas biskuit kong Guan, ada juga yang dikemas dalam toples bekas biskuit monde baterkukis.

Emak saya juga sudah membuat makanan yang manis-manis. Saya lihat ada dodol sirsak dan dodol tape sudah dibungkus dalam toples bening yang dibeli dari warung sebelah rumah.

Untuk melengkapi dua makanan itu, Emak juga membeli kue kering sejenis nastar dari temannya karena tergoda status promo di WA. Biskuit, wafer dan jajan-jajan pabrikan juga sudah dibeli dan siap dihidangkan di meja tamu.

Soal makanan berat, lebaran ini Emak berencana membuat ketupat dengan sayur opor ayam. Katanya, ayam kampung peliharaan yang ada di kandang akan diambil satu untuk disembelih dan dimanfaatkan dagingnya.

Saya senang, makanan berlimpah selama lebaran. Apalagi ketika bisa menikmati makanan-makanan itu dengan keluarga besar. Kumpul-kumpul makan bersama diselingi canda dan tawa.

Biasanya, tetangga dekat dan saudara-saudara jauh yang bersilaturahmi mengunjungi rumah saya, harus pula menikmati beragam hidangan yang sudah keluarga saya siapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline